Masyarakatsetempat percaya bahwa pedang tersebut telah jatuh dari langit yang mana bertepatan dengan tsunami Aceh. Tempat di mana pedang itu tertancap di atas gunung yang bernama Gunung Manik dianggap keramat. Namun, pendapat lain mengatakan bahwa pedang yang tertancap tersebut dulunya adalah pedang milik Koppasus.
- Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Banten yang ibu kotanya juga bernama Pandeglang. Pandeglang ini merupakan kabupaten paling barat yang ada di Pulau Jawa. Luas wilayah Kabupaten Pandeglang mencapai kilometer persegi, yang mencakup beberapa pulau kecil di Samudera kecil itu adalah Pulau Panaitan, Pulau Deli, dan Pulau Tinjil. Selain itu, kabupaten ini juga memiliki Taman Nasional Ujung Kulon. Pandeglang merupakan kabupaten yang memiliki beberapa gunung dan sungai, seperti Gunung Karang, Gunung Pulosari, dan Gunung sungai yang ada di Pandeglang yaitu Sungai Ciliman yang mengalir ke arah barat dan Sungai Cibaliung yang mengalir ke selatan. Sejarah Kabupaten Pandeglang Pemerintahan di Pandeglang sudah ada sejak tahun 1828. Saat itu, berdasarkan Staatsblad Belanda, Pandeglang merupakan bagian dari Kabupaten Serang. Dalam aturan tersebut, Kabupaten Serang memiliki 11 kawedanan, salah satunya Kawedanan Pandeglang. Kawedanan Pandeglang ini terdiri dari dua wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Pandeglang dan Kecamatan Cadasari. Kemudian bentuk pemerintahan ini diubah melalui Staatsblad Nomor 73 Tahun 1874. Dalam aturan baru ini, Pandeglang resmi berstatus kabupaten. Eps12 Asmara Pedang Dan Golok Karya Suma Leng Dia berkata. "Liong Siang-yang bukan orang yang mudah dibunuh. " Wanita cantik itu tertawa dan berkata. "Tapi kau adalah Li - Kabupaten Magetan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang terkenal dengan Telaga Sarangan-nya. Kabupaten Magetan ini berada di kaki Gunung Lawu sehingga mendapat julukan Kota Kaki Gunung. Secara geografis, Magetan berbatasan dengan Ngawi di utara, Madiun di timur, Ponorogo dan Wonogiri di selatan, dan Karanganyar di juga Telaga Sarangan Magetan Asal-usul, Rute Menuju Lokasi, dan Harga Tiket Luas wilayah Kabupaten Magetan mencapai 688,85 kilometer persegi, dengan dihuni oleh jiwa berdasarkan data tahun 2020. Secara pemerintahan, Kabupaten Magetan memiliki 18 kecamatan dengan 235 desa atau dan Asal-usul Magetan Sejarah Kabupaten Magetan dimulai sejak masa kejayaan Kerajaan Mataram Islam. Sebelum berbentuk kabupaten, Magetan disebut sebagai daerah mancanegara Kerajaan Mataram Islam. Namun daerah Magetan sendiri sebenarnya sudah dihuni sejak masa Kerajaan Kediri. Hal itu dapat dibuktikan dengan penemuan artefak dan sisa-sisa peribadatan umat Hindu berupa candi dan petirtaan. Tak hanya itu, Magetan sudah dihuni manusia sejak abad ke-12 juga dibuktikan dengan adanya prasasti menggunakan aksara Kawi dengan ciri penulisan kawi kwadrat yang identik dengan masa Kerajaan Kediri. Baca juga Sejarah dan Asal-usul Tulungagung, Kabupaten Penghasil Marmer yang Berjuluk Seribu Warung Kopi

pedangdi atas gunung padalarang adalah belati komando yang di bangun oleh prajurit kopassus pada tahun 2004 sebagai penanda area latihan panjat kopassus.Bag

- Legenda Rawa Pening merupakan legenda yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah. Rawa Pening merupakan danau alami yang memiliki luas hektar. Danau ini berada di empat wilayah kecamatan di Kabupaten Semarang, yaitu Kecamatan Bawen, Kecamatan Ambarawa, Kecamatan Tuntang, dan Kecamatan Banyubiru. Danau terletak di cekungan antara Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran. Danau menjadi obyek wisata dan tempat memancing ikan menggunakan jala. Cerita Legenda Rawa Pening Legenda Rawa Pening berawal dari sebuah desa yang bernama Desa Ngasem, terletak di kaki Gunung Telomoyo. Baca juga Rute ke Gunung Gajah Telomoyo, Salah Satu Spot Melihat Rawa Pening Desa tersebut dipimpin oleh kepala desa yang arif dan bijaksana yang bernama Ki Sela Gondang. Ia memiliki seorang putri berparas cantik yang bernama Endang Sawitri. Pada suatu hari, desa membutuhkan tolak bala berupa pusaka sakti sebagai syarat agar penyelenggaraan acara merti desa dapat berjalan lancar. Lalu, Endang Sawitri diutus untuk meminjam pusaka sakti milik Ki Hajar Salokantara, sahabat Ki Sela Gondang. Ki Hajar Salokantara memberikan pesan kepada Endang Sawitri supaya ia tidak meletakkan pusaka di atas pangkuannya. Namun di tengah perjalanan, Endang Sawitri melanggar pesan sahabat ayahnya itu. Akibatnya, Endang Sawitri hamil. Ki Sela Gondang memohon supaya Ki Hajar Salokantara mau menikahi putrinya untuk menutup aib keluarga. Dengan berat hati, Ki Hajar Salokantara menerima Endang Sawitri sebagai istrinya. Saat melahirkan, ternyata anak yang dilahirkan berupa naga yang diberi nama Baro Klinting. Untuk melepas kutukan pusaka, Baro harus menemui Ki Hajar Salokantara yang sedang bertapa di Gunung Telomoyo. Baro Klinting Bertapa Di Gunung Telomoyo, Baro Klinting harus bertapa melilitkan tubuhnya sampai ke puncak Gunung Telomoyo. Baca juga Wisata ke Rawa Pening, Bersih dari Encek Gondok dan Ada Pentas Tari Malangnya, ada sekumpulan warga Desa Pathok yang tengah berburu tidak melihat wujud keseluruhan Baro Klinting. Mereka melihat ekor Baro Klinting dan memotong-motong daging ekornya. Setelah selesai bertapa, Baro mendatangi warga Pathok untuk meminta makanan dan minuman. Namun, keadaan tubuhnya lusuh penuh luka, sehingga ia ditolak warga. Hanya, seorang janda tua bernama Nyai Latung yang memberinya makanan dan minuman. Setelah itu, Baro Klinting menancapkan lidi. Ia mengadakan sayembara, siapa yang berhasil mencabut lidi maka ia adalah orang hebat. Tidak ada satu pun penduduk desa yang sanggup mencabut lidi. Hanya, Baro Klinting yang berhasil mencabut. Saat lidi dicabut, air menyembur sangat deras seperi air bah, penduduk memukul kentongan tanda bahaya. Baca juga Wisata Perantunan di Semarang, Camping Sambil Lihat Indahnya Rawa Pening Mendengar kentongan, Nyai Latung naik ke atas lesung sesuai pesan Baro Klinting. Lama-kelamaan, air bah menjadi genangan luas berbentuk rawa-rawa dengan air yang bening. Nyai Latung menamakan desa yang tenggelam tersebut dengan Rawa Pening. Genangan air bening yang membentuk rawa. Pesan Moral Pesan cerita sifat angkuh atau sombong adalah sifat yang tidak terpuji. Saling membantu dan menolong adalah sifat yang patut dicontoh tanpa memandang latar belakang dan status sosial. Sumber dan TariPedang Mualang ini adalah tarian khas dari Kalimantan Barat yang menggunakan pedang sebagai properti dalam tariannya. Dalam pementasannya, tarian ini memperlihatkan keterampilan memainkan pedang dari penari mulai dari menyerang, menangkis dan mengayunkan pedang dengan gaya sedemikan rupa sehingga gerakannya terlihat begitu sangat atraktif. Sejarah Kota Padalarang, Asal Usul Hingga Perkembangannya Kini– Kota Padalarang merupakan salah satu dari wilayah di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Letaknya hanya sekitar 7 kilometer dari pusat kota Bandung Barat, dengan pusat pemerintahan yang berlokasi di Desa Jayamekar. Secara definitif tercatat sebagai daerah tingkat II, mengikuti Kabupaten Bandung wilayah Barat yang berstatus sama. Keputusan tersebut juga sudah sesuai dengan UU No 12 Tahun 2007, tentang Pembentukan Kabupaten Bandung wilayah Barat di Prov Jabar. Padalarang sendiri berbatasan langsung dengan Kota Purwakarta, tepatnya Sagalaherang, Cisalak, dan Kota Cimahi. Wilayahnya merupakan dataran terendah pada 125 m dpl yang terbilang subur. Perkembangan kota ini terlihat secara signifikan tanpa melepaskan sejumlah identitas masa lalunya. Sejarah Awal Kota Padalarang Berkaitan dengan Dipati Ukur Berdasarkan sumber dari masyarakat setempat, sejarah nama Padalarang memiliki keterkaitan erat dengan Dipati Ukur. Kala itu Dipati Ukur sedang melakukan pelarian dari tentara Belanda bersama pasukannya. Mereka memasuki wilayah Desa Jaya Mekar dan melakukan permusyawaratan di sana. Sayangnya selama dilakukan perundingan, terdapat sejumlah pasukan yang melawan perintah Dipati Ukur. Hingga menyebabkan jatuhnya perintah hukuman gantung, peristiwa ini menyebabkan munculnya nama Kampung Gantungan. Sementara persenjataan yang dimiliki para pasukan pembangkang Dipati Ukur dikuburkan. Tujuannya agar tentara Belanda tidak dapat menemukan jejak keberadaan mereka kala itu. Daerah Cipadangmanah dipilih sebagai lokasi menguburkan senjata-senjata berupa keris, tombak, dan pedang. Hal ini pula menjadi cikal bakal tercetusnya kata Padang Larang yang kemudian berganti menjadi Padalarang. Lokasi Kampung Gantungan tidaklah jauh dari pusat pemerintahan Padalarang, Desa Jaya Mekar. Kota Padalarang terbagi atas 10 desa, yaitu Kertamulya, Cimerang, Cimerang, Campakamekar, Tagogapu, Ciburuy, Kertajaya, Cipeundeuy, Jaya Mekar, dan Laksana Mekar. Pada Kecamatan Padalarang terdapat pabrik lawas yang mengawali perkembangan kertas di Indonesia, bernama Fabriek. Fabriek telah beroperasi sejak tahun 1922 di bawah kepemimpinan Hoyer. Sebagai cabang pertama NV Papier Fabriek Nijmegen di Belanda. Kemudian selang 13 tahun pabrik kertas yang sama membuka cabangnya di Leces, Probolinggo, Jawa Timur. Kini pabrik tersebut merupakan tempat produksi kertas spesial dengan pengamanan khusus. Speciality paper adalah kertas dengan tanda air yang bisa kita terawang. Umumnya akan dipergunakan untuk membuat akta negara, ijazah, dan dokumen penting lainnya. Wilayah yang Kaya Bangunan Bersejarah Kota Padalarang disebut wilayah yang layak dijadikan sebagai kota tuanya Bandung Barat. Pemikiran ini tercetus lantaran cukup banyak bangunan tua peninggalan sejarah yang masih berdiri kokoh. Bukan sembarang bangunan saksi sejarah melainkan jejak peninggalan Hindia Belanda. Warisan bangunan bersejarah berhasil pihak Indonesia Hidden Heritage atau IHH temukan. IHH pula yang menjadi pencetus ide awal, menjadikan Padalarang sebagai salah satu destinasi kota tua Bandung di wilayah Barat. Setidaknya ditemukan empat heritage building dengan peranan penting bagi kehidupan masyarakat di masa lalu. Salah satunya sudah dijelaskan yaitu pabrik kertas, kemudian disusul stasiun tua yang beroperasi sejak 1884, kawedanan yang difungsikan sebagai Kantor DPRD KBB, dan komplek perumahan pejabat pabrik kertas di Gedong Lima. Upaya merealisasikan rencana Kota Tua di Padalarang, tergolong dalam usaha menaikan potensi ekonomi. Sejauh ini Goa Pawon telah lebih dulu dimulai sebagai pengembangan proyek wisata prehistoric. Disparbud pun dengan serius mengajak Institut Teknologi Nasional, dalam melakukan kajian arsitektur bangunan tua yang disebutkan. Hasil kajian itu direncanakan akan menjadi acuan untuk merealisasikan proyek Kota Tua. Bahkan Disparbud mengemasnya sebagai program kampus, dimana mahasiswa program arsitektur Itenas menggunakan pengetahuannya untuk kepentingan masyarakat luas. Program Kota Tua bertujuan melindungi kondisi cagar bangunan agar tidak tergerus modernisasi. Perlindungan atas kelangsungan eksistensi bangunan tua di wilayah Padalarang. Merujuk pada masifnya pertumbuhan pembangunan kota baru yang modern. Dengan begitu keseimbangan antara modernisasi perekonomian dengan sejarah masa lalu mampu berjalan seiring. Pemerintah daerah beranggapan jika sesuatu yang berpotensi menaikkan perekonomian masyarakat. Seharusnya tidak dilepaskan begitu saja, mengingat Jakarta dan Semarang juga sukses memperoleh pendapatan dari The Heritage City. Memiliki Masjid dengan Bangunan Terbaik Sedunia Masjid merupakan tempat ibadah bagi umat Islam, yang berfungsi sebagai tempat sujud, berdoa, sembahyang, dan kegiatan ibadah lainnya. Ada hal istimewa di Padalarang, lantaran Masjid Al Irsyad Satya terletak di sana. Masjid tersebut berhasil meraih penghargaan sebagai The Best World Building pada tahun 2011. Penghargaan bangunan terbaik yang diarahkan kepada Masjid Al Irsyad untuk kategori bangunan religi. Versi Archdaily and Green Leadership Award dengan penyelenggara BCI Asia pada tahun 2011. Sontak bukan hanya masyarakat setempat yang kerap beribadah khusus di bangunan megah tersebut. Melainkan datang pula dari sejumlah jemaah dari wilayah seperti Kota Bandung, Cimahi, Purwakarta, Garut, Subang, Jakarta, dan masih banyak lagi. Pembangunan Masjid Al Irsyad terletak di Kota Baru Padalarang, tepatnya pada 7 September 2009, jika dalam kalender Islam waktu itu adalah 17 Ramadhan 1430 H. Lama waktu pengerjaan hanya satu tahun untuk merampungkannya. Lantaran Agustus 2010, masjid diresmikan dan terbuka bagi jemaah yang hendak beribadah. Bangunan Masjid berdiri megah di atas areal dengan luas 1 hektar, serta terintegrasi langsung dengan Al Irsyad Satya Islamic School. Sekolah merupakan afiliasi dengan Madrasah Al Irsyad Al Islamiyah bertaraf Internasional. Kemegahan rumah ibadat Al Irsyad sejatinya hasil buah pemikiran Ridwan Kamil. Kala itu beliau masih menjabat sebagai Walikota Bandung. Bangunan terinspirasi dari bentuk Kabah di Mekah yang berbentuk kubus, mampu menampung hingga 1500 jemaah sekaligus. Sedangkan Fasad Masjid dibuat dengan susunan concrete block berbentuk kaligrafi. Bila diperhatikan secara khusus maka dapat terbaca susunan kalimat As Syahadah. Pembangunan Modernisasi Kota Padalarang Terkini Kota Baru Padalarang memiliki desain berbeda dengan Kota Lama, selain itu modernisasi pembangunan juga diakui mempunyai ciri khas tersendiri. Proses pembangunan dimulai sejak sembilan belas tahun yang lalu. Mengusung konsep pertama sebagai kota satelit, dengan harapan bisa menjadi kota pendidikan bagi masyarakat Jawa Barat. Demi mewujudkan rencana modernisasi tersebut, kota baru lantas dilengkapi dengan sejumlah fasilitas memadai. Tujuannya agar masyarakat dapat pindah dan tinggal tanpa mengalami kesulitan memenuhi kebutuhannya. Fasilitas umum yang tersedia seperti taman, pusat perkantoran, hotel, mall, destinasi wisata, sekolah, dan banyak lagi. Bahkan berdasarkan sektor wisata Padalarang, daya tarik utama yang mendatangkan pengunjung dari sejumlah kota layaknya Bandung, Jakarta, Cianjur, Subang, Garut, dan Purwakarta. Yaitu wisata berbentuk cagar budaya tradisional Sunda. Dimana dari tempat tersebut kerap mengadakan kompetisi tingkat global. Selain itu Puspa Iptek turut menjadi identitas baru Kota Padalarang, lewat kehadiran Sundial. Sundial alias jam matahari satu ini merupakan yang pertama dan terbesar sedunia. Ketinggian bangunan mencapai 20 meter dan berfungsi sebagai jam horizontal atau vertical. Jam matahari secara khusus diresmikan oleh Menristek. Puspa Iptek adalah pusat bagi peragaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bukan hal berlebihan menyebut Sundial adalah ciri khas kota yang baru, terbukti pada Mei 2002 Museum Rekor Indonesia mencatatnya sebagai jam matahari terbesar di Indonesia. Jam juga menunjukkan bulan dari Januari hingga Desember. Modernisasi Kota Padalarang juga terfasilitasi berkat kehadiran kawasan komersial. Mulai dari menawarkan konsep alam eksotis yang terpadu dengan wisata kuliner. Membuat masyarakat bisa menikmati santapannya, sekaligus melihat etnik budaya tradisional dari alam terbuka. Pembangunan Fasilitas Umum Semakin Lengkap Masyarakat yang berdomisili di Kota Padalarang tidak lagi harus mengunjungi mall-mall di Bandung. Pasalnya pusat perbelanjaan yang tersedia kini, tidak kalah bagus dari Paris van Java Mall, Citywalk, Festival Citylink ataupun Miko Mall. Demikian halnya pula dengan keinginan melihat karya seni seperti yang terpampang di Galeri Wayang Golek Cupumanik, atau NuArt Sculpture Park. Cobalah pergi ke pusat wisata budaya bernama Bale Seni Barli. Taman pun menjadi pertimbangan pembangunan fasilitas umum, semua dirancang secara tematik bahkan dapat menyamai keindahan Taman Begonia Lembang. Sumber hiburan teater alias bioskop bagi masyarakat Kota Baru juga menyamai kecanggihan sejumlah kota besar. Amazing 4D Theatre diakui sebagai yang tercanggih sekota Bandung. Berminat mengunjunginya bisa mengambil akses jalan tol Purbaleunyi dan keluar dari tol Padalarang. Shuttle bus juga tersedia dengan rute terminal Leuwi Panjang. Demikianlah sejarah dan perkembangan kota Padalarang hingga hari ini.
AsalUsul Gunung Tangkuban Parahu. Gunung tangkuban Perahu terletak sekitar 30 km di utara Kota Bandung. Gunung ini menjadi salah satu daerah tujuan wisata yang menarik di Jawa Barat. Lingkungan alamnya yang sejuk, dan sumber mata air panas di kaki-kaki gunungnya. Deretan kawah yang memanjang, menjadi daya tarik tersendiri.

Bandung merupakan salah satu kota tujuan liburan favorit Nusantara. Banyak wisatawan lokal, maupun mancanegara rela datang untuk menikmati eloknya alam Kota Kembang tersebut. Tak hanya itu, udara di kawasan Paris van Java juga terkenal sejuk. Mau naik gunung? Ada satu lokasi cantik yang amat cocok untuk pendaki pemula, namanya Gunung Bendera Padalarang. Gunung yang ramah untuk pemula via geografis Bandung dikelilingi pegunungan. Bumi Parahyangan punya lumayan banyak gunung cantik, seperti Tangkuban Perahu, Puntang, dan lainnya. Pendaki pemula? Coba mendaki Gunung Bendera Padalarang yang cukup ramah. Tak Menjulang Terlalu Tinggi Berfoto di Puncak Rindu via setinggi 1403 mdpl ini cukup ramah hampir semua pendaki. Mereka yang sudah senior, apalagi pemula, dijamin takkan kesulitan menaklukkan Bendera Padalarang. Tak perlu peralatan khusus, cukup pastikan fisik dan stamina dalam kondisi prima. Estimasi pendakian juga singkat, kurang lebih satu jam dari basecamp hingga puncak. Meski terlihat mungil, panorama yang tersaji tak kalahcantik dengan Tangkuban Perahu atau Puntang. Apalagi, pendakian kini jadi salah satu gaya hidup anyar para pelancong. Menggapai puncak Bendera bisa Teman Traveler agendakan ketika berada di Bandung. Spot Terbaik Melihat Matahari Terbit Menantikan matahari terbit via aktivitas pendakian, matahari terbit hari selalu menjadi panorama yang ditunggu-tunggu. Momen tersebut sekaligus menjadi salah satu bonus usai perjuangan keras menggapai puncak. Dengan pemandangan pegunungan dan perbukitan dari sekeliling Bandung. Tak heran jika puncak Gunung Bendera Padalarang merupakan salah satu spot terbaik menikmati atmosfer sunrise. Keelokannya bakal bisa membuat mata Teman Traveler berbinar-binar. Semakin Cantik Saat Malam Hari Pemandangan lampu kota di Bandung Barat via hari mulai malam dan cuaca mendukung, Teman Traveler bisa melihat pesona pemandangan lampu kota di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Tampak amat cantik dan tentu saja romantis. Apalagi jika momen ini dilewatkan bersama pasangan. Memandang gemerlapnya ribuan lampu kota menjadi pengalaman tersendiri. Pastinya akan hasilkan momen liburan berkesan. Jika Teman Traveler benar-benar ingin merasakan eksotisme dan romantisme Bandung, mendaki Gunung Bendera adalah salah satu cara terbaik. Tiket Masuk, Lokasi, dan Rute Keindahan Gunung Bendera via masuk menuju kawasan Gunung Bendera Padalarang sangat terjangkau, hanya per orang. Sementara untuk biaya parkir kendaraan cukup mengeluarkan saja. Bisa jadi alternatif Teman Traveler yang mencari destinasi liburan murah meriah. Gunung Bendera masuk wilayah Kampung Pojok Desa, Jayamekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Agar lebih mudah mencapai area basecamp, sebaiknya Teman Traveler menggunakan kendaraan pribadi. Namun jika ingin menumpang kendaraan umum, dari Bandung kalian bisa naik Bus Damri jurusan Cimahi-Padalarang, lanjutkan dengan bus jurusan Gunung Bentang dan turun di Gantungan. Berikutnya, Teman Traveler tinggal berjalan kaki hingga basecamp. Sementara bagi Teman Traveler yang berangkat dari Jakarta, ambil bus jurusan Bandung, turun di Padalarang, lanjutkan naik angkot jurusan Gunung Bentang, turun di Gantungan, dan terakhir, jalan kaki hingga basecamp. Itulah sedikit ulasan mengenai indahnya Gunung Bendera Padalarang. Jadi bagaimana Teman Traveler, tertantang melihat keindahan gunung mungil ini? Jangan lupa siapkan fisik dan ajak pasangan ya. Advertisement Tags Bandung Indonesia Jawa Barat kontributor Travelingyuk Wisata

Bacajuga: Legenda Gunung Semeru, Paku Bumi di Tanah Jawa yang Ditancapkan Para Dewa. Sebagaimana banyak tempat di Jawa, Gunung Semeru juga memiliki misteri yang belum dipecahkan hingga saat ini. Bahkan, asal-usul Gunung Semeru juga dikaitkan dengan sejumlah legenda yang sudah turun temurun diyakini masyarakat sekitar. Asal-usul Gunung Semeru
Sudah dua tahun saya dengan orang tua berada di Padalarang, dari kota Bandung pindah ke Kabupaten Bandung kemudian pindah ke Kabupaten Bandung Barat. Keputusan pindah-pindah rumah bukan karena apa-apa namun menyesuaikan dengan keaadan ekonomi yang cukup. Di Padalarang ini kami sekeluarga betah dan nyaman tinggal disini. Di rumah kontrakan yang cukup luas. Ada tradisi di keluarga kecil kami ini. Setiap sedang makan siang kami selalu bercerita, baik tentang keluarga atau lainnya. Masing teringat menu masakan ibu yang khas dengan sambal baladonya dan kala itu saya bercerita mengenai asal-usul nama Padalarang. Kemudian, cerita saya ini membuat Ibu saya bernostalgia akan masa mudanya yang pernah praktik kerja di Pabrik Kertas dekat Stasiun Bandung Barat itu. Cerita itu, akan saya kisahkan kembali disini. Asal Usul Nama Padalarang Saya memang penyuka buku dan sering membeli buku namun tak banyak juga bukubuku di rumah kontrakan kami, tetapi ada tulisan menarik bagaimana nama Padalarang itu muncul, Ryzki Wiryawan dalam bukunya Pesona Sejarah Bandung Hingga Awal Abad ke-20, diterbitkan oleh Penerbit Layung. Ia menuliskan asal usul nama dan cerita mengenai Padalarang ini, ia mengutip dari Dongeng-Dongeng Sunda Kabupaten Bandung yang di kumpulkan oleh Maryati Sastrawijaya, Kalsum, dan Kahyuna, terbit tahun 1988, yang ada kaitannya nama Padalarang dengan Dipati Ukur. ā€œDisebutkan bahwa seorang warga bernama Ahmad Suteja, lahir tahun 1937, yang tinggal di Desa Jaya Mekar, mengisahkan kaitan nama Padalarangdengan Dipati Ukur. Menurutnya, ketika Dipati Ukur dikejar-kejar oleh tentara Belanda, mereka tiba di wilayah yang sekarang bernama Padalarang, dan mengadakan musyawarah di sana. Pada waktu itu ada sebagian pasukan Dipati Ukur yang melawan perintah Dipati Ukur, sehingga mereka dijatuhi hukuman gantung. Tempat kejadian iu kemudian dinamakan ā€œKampung Gantunganā€. Akibat banyak pasukan yang tewas di gantung, banyak senjata-senjata yang tidak dipergunakan lagi. Karena dianggap merepotkan apabila membawa senjata-senjata tersebut, maka diputuskan bahwa senjata-senjata itu itu akan dikuburkan di dalam tanah agat tidak ditemukan tentara Belanda. Tempat dikuburkannya senjata-senjata berada di daerah Cipadangmanah. Senjata-senjata itu bermacam-macam, seperti keris, tombak, dan pedang. Akibat kejadian tersebut, tempat itu disebut "Padang Larang", tetapi kemudian berubah menjadi "Padalarangā€. Kampung Gantungan itu sendiri dekat dengan rumah kontrakan kami dan satu desa dengan saya Desa Jayamekar. Dan,di Kecamatan Padalarang ini terdapat 10 Desa, ada desa Kertamulya, Padalarang, Cimerang, Campamekar, Tagogapu, Ciburuy, Kertajaya, Cipeundeuy, Jaya Mekar, Laksana Mekar. Pabrik Kertas Pertama di Indonesia Di Kecamatan Padalarang terdapat pabrik kertas pertama di Indonesia, yang dikenal NV. Papier Fabrik Padalarang. Berdiri tahun 1922 dengan direktrur Ir. CWJ Hoyer. Pabrik kertas di Padalarang ini merupakan cabang dari NV Papier Fabrik Nijmegen, Belanda, tahun 1935 pabrik kertas di Padalarang ini memiliki cabang di Leces, Probolinggo, Jawa Timur. Ketika tahun 1950, diadakan nasionalisasi peninggalan Belanda, termasuk pabrik kertas di Padalarang, yang kini di kenal PT. Kertas Padalarang.
Gununggunung kapur membentang kokoh di jalan yang mengarah Bandung. Kalau dilihat-lihat lebih detil, sebenarnya Kawasan Karst Citatah ini sangatlah cantik dan memesona. Namun, ada satu bukit yang mencuri pehatian. Bila dilihat dengan jelas, ada pedang raksasa yang menancap di salah satu bukitnya. Sudah tentu, pedang tersebut membuat saya penasaran. Penulis Muhamad Seftia Permana Vjay Teringat agenda komunitas Jelajah Gunung Bandung beberapa waktu lalu ā€œNyusur Gunung Padalarangā€. Kegiatan ini dimulai pada jam 9 pagi dan berakhir pada waktu selepas Magrib. Perjalanan dimulai dengan terlebih dahulu mengunjungi Gunung Bakung, kemudian dilanjut ke Gunung Puter, Gunung Pasir Lampegan, Gunung Pancalikan, Gunung Halimun dan diakhiri dengan mengunjungi Gunung/Tebing Hawu. Gunung-gunung Kapur yang terbentang dari Padalarang hingga Rajamandala merupakan jejak peradaban yang memiliki kemungkinan puluhan atau ratusan tahun ke depan hanya tinggal menyisakan cerita. Mengingat, di kawasan yang berdebu itu banyak aktifitas tambang yang tentunya beroireintasi komersil. Meski hal ini bertolak belakang dengan peraturan perundang-undangan, namun, tuntutan ekonomi, menjadi pembenaran atas aktifitas tambang yang terjadi. Di luar sekelumit persoalan terkait Tambang vs Aturan, sebenarnya Gunung Kapur yang terbentuk selama Jutaan tahun ini, bisa menjadi salah satu area terpadu yang diperuntukkan bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Mulai dari sisi Sejarah, Budaya, Ilmu Batuan, Lanskap Pariwisata, dan ilmu lainnya yang menyangkut kebumian. - Advertisement -Yang menarik untuk didiskusikan di Gunung Padalarang ini, Bukan hanya tentang jejak laut yang kini berupa Gunung-gunung kapur saja, ada hal lain yang perlu diketahui dan juga menjadi sumber pengetahuan bagi kita semua, yaitu, di antara bentangan gunung-gunung kapur itu, terdapat beberapa gunung yang memiliki karakter yang berbeda, seperti Gunung Halimun yang berada di sebelah barat Gunung Pancalikan. Untuk posisi kaki Gunung Halimun masih relatif sama dengan yang lain, tanah keras dan batu menjadi pijakan kaki, yang membedakan adalah ketika menjelang puncak, hutan yang masih asri, banyak ditumbuhi pohon-pohon seperti gunung lain yang memang memiliki vegetasi hutan yang lebat. Dari kejauhan pun, perbedaan ini cukup terlihat kontras di antara Gunung kapur yang membentang. Perbedaan lainnya, persis di puncak Gunung Halimun yang memanjang ini, terdapat makam atau tempat ziarah. Dari lima makam yang berada di puncak sebelah Barat, hanya terdapat dua makam yang bernama beridentitas, yaitu, Makam Eyang Pager Barang Gn. Halimun dan Eyang Kian Santang Gunung Halimun. Hal lain yang membedakan tempat ini adalah lingkungan yang terawat, benar-benar terawat dengan baik sampai-sampai di sepanjang puncak yang lumayan rimbun itu, terdapat jalan memanjang dilengkapi dengan tanaman-tanaman kecil yang warna-warni menjadi batas pinggir jalan yang memanjang mengikuti jalan tanah, mirip seperti di negeri dongeng, sangat cantik. Tanpa adanya kuncen atau juru kunci dan keterangan informasi dari cerita dan bukti sejarah, sangat sulit bagi kami untuk tahu apa seperti apa keberadaan makam yang berada di Gunung Halimun tersebut, mengingat, di sekitar makam sangat minim papan informasi. Banyak jejak di sini, tinggal kita menggali bukti-bukti sejarah dan informasi lain, lalu dikumpulkan untuk kemudian kita bahas dan diskusikan untuk pengembangan wawasan kita semua.[] - Advertisement - .
  • n6puh83o6i.pages.dev/334
  • n6puh83o6i.pages.dev/236
  • n6puh83o6i.pages.dev/223
  • n6puh83o6i.pages.dev/64
  • n6puh83o6i.pages.dev/305
  • n6puh83o6i.pages.dev/25
  • n6puh83o6i.pages.dev/102
  • n6puh83o6i.pages.dev/212
  • n6puh83o6i.pages.dev/74
  • asal usul pedang di gunung padalarang