SifatFisik Protein. Warna dan rasa. Protein tidak berwarna dan biasanya tidak berasa. Ini homogen dan kristal. Sifat Kimia Protein. Hidrolisis. Protein dihidrolisis oleh berbagai agen hidrolitik. A. Oleh agen asam: Protein, setelah hidrolisis dengan conc. HCl (6-12N) pada 100-110 ° C selama 6 hingga 20 jam, menghasilkan asam amino dalam
Blog KoKim - Pada artikel ini kita akan membahas materi Sifat-sifat dan Pembuatan Eter. Pertama kita bahas tentang sifat-sifat senyawa eter. Pada suhu kamar metal eter berwujud gas, sedangkan eter sederhana lainnya berupa zat cair yang mudah menguap. Titik didih dan titik cair eter jauh lebih rendah dibandingkan dengan alkohol yang sesuai. Hal itu disebabkan tidak adanya ikatan hidrogen dalam eter, sedangkan akohol mempunyai ikatan hidrogen. Kelarutan eter dalam air jauh lebih kecil daripada kelarutan alkohol, sehingga umumnya eter tidak bercampur dengan air. Selain sifat fisik, eter juga mempunyai sifat kimia, yaitu 1. eter kurang reaktif dibandingkan alkohol, kecuali dalam hal pembakaran; 2. eter tidak bereaksi dengan logam natrium logam aktif, sehingga sifat ini dapat membedakan eter dengan alkohol; 3. eter bereaksi dengan PCl$_5$ tetapi tidak membebaskan HCl, sehingga sifat ini dapat pula digunakan untuk membedakan eter dengan alkohol. R - O - R' + PCl$_5 \, \rightarrow \, $ R' - Cl + POCl$_3$ 4. eter dapat mengalami reaksi subtitusi dengan HI yang akan membentuk alkil iodide/iodo-alkana dan alkohol. Namun bils penambahan HI berlebih R'OH yang terbentuk akan akan bereaksi lebih lanjut menghasilkan RI iodo-alkana atau alkil iodida R - O - R' + HI $ \rightarrow $ RI + R'OH R' - OH + HI $ \rightarrow $ R' - I + H$_2$O Eter dapat dibuat dengan jalan mereaksikan alkohol primer dengan asam sulfat H$_2$SO$_4$ pada suhu 140 $6\circ$C. Eter juga bisa dibuat melalui sintesis Williamson yaitu dengan mereaksikan senyawa alkil halida dengan Natrium alkoholat. Serta dengan mereaksikan antara halogen alkana dengan perak oksida. 2 R - X + Ag$_2$O $ \rightarrow $ R - O - R' + 2AgX Demikian pembahasan materi Sifat-sifat dan Pembuatan Eter. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan senyawa eter yaitu keisomeran dan kegunaan senyawa eter.
1 Sebutkan sifat fisik dan kimia piperin! Jawab: Sifat fisika piperin: Rumus molekul: C 17 H 19 O 3 N Kandungan piperin: 5-9% Titik leleh: 127-131 o C Bentuk, warna: Kristal, kuning Sifat kimia piperin: Kelarutan: Dapat larut dalam alcohol, benzene, eter dan sedikit larut dalam air. Alkaloid turunan piridin dengan inti piperidin, isomer dari piperin yaitu kavisin merupakan merupakan senyawa
Skip to content Eter adalah senyawa organik yang mengandung atom oksigen yang terikat pada dua gugus alkil atau aril yang sama atau berbeda. Rumus umum untuk eter dapat ROR, RO-Ar atau Ar-O-Ar, di mana R merupakan gugus alkil dan Ar mewakili gugus aril. Eter umumnya diklasifikasikan menjadi dua kategori berdasarkan kelompok substituen yang melekat eter simetris ketika dua kelompok identik terikat pada atom oksigen dan eter asimetris ketika dua kelompok berbeda terikat pada atom oksigen. Eter menunjukkan berbagai sifat fisik dan kimia. Beberapa sifat fisik dan kimia eter dibahas di bawah ini Sifat Fisik Eter Molekul eter memiliki momen dipol bersih karena polaritas ikatan CO. Titik didih eter sebanding dengan alkana tetapi jauh lebih rendah daripada alkohol dengan massa molekul yang sebanding meskipun polaritas ikatan CO2. Kelarutan eter dengan air menyerupai alkohol. Molekul eter larut dalam air. Ini dikaitkan dengan fakta bahwa seperti alkohol, atom oksigen eter juga dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. Eter umumnya mengalami reaksi kimia dalam dua cara 1. Pemutusan ikatan CO Eter umumnya sangat tidak reaktif di alam. Ketika kelebihan hidrogen halida ditambahkan ke eter, pemutusan ikatan CO terjadi yang mengarah pada pembentukan alkil halida. Urutan reaktivitas diberikan sebagai HI> HBr> HCl ROR + HX → RX + R-OH 2. Substitusi Elektrofilik Gugus alkoksi dalam eter mengaktifkan cincin aromatik pada posisi orto dan para untuk substitusi elektrofilik. Reaksi substitusi elektrofilik yang umum adalah halogenasi, reaksi Friedel Craft, dll. 3. Halogenasi Eter Eter aromatik mengalami halogenasi, misalnya brominasi, pada penambahan halogen dengan ada atau tidak adanya katalis. 4. Reaksi Friedel Craft terhadap Eter Eter aromatik mengalami reaksi Friedel Craft misalnya penambahan gugus alkil atau asil pada reaksi dengan alkil atau asil halida dengan adanya asam Lewis sebagai katalis. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang sifat fisik dan kimia eter, unduh disni – Kegunaan Pembelajaran. Jawaban Cepat Komputer Mana Yang Terbaik Untuk Pemrograman Jawaban Cepat Komputer Tidak Dapat Mencetak Kupon Windows 7
AnalisisSifat Fisika dan Kimia Lignin Tandan Kosong Kelapa Sawit Suhartati, et.al. 26 dan densitas air pada suhu 28 oC. Densitas diukur dengan pengulangan sebanyak tiga kali.

Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah petroleum. Namun, pernahkah Anda mendengar terkait petroleum eter? Cairan ini dapat dengan mudah Anda temui pada laboratorium kimia sebagai zat pelarut. Oleh karenanya, biasanya kemasannya memiliki deskripsi yang menjelaskan rentang didih, mulai dari 30–50 °C, 40–60 °C, 50–70 °C, 60–80 °C, dan seterusnya. Hal ini memudahkan para pemasok untuk mengetahui seberapa kuat penguapan dan residu dari proses produksinya. Tanpa berlama-lama lagi, mari kita bahas serba-serbi petroleum eter. Mulai dari pengertian, struktur pembentuk, rumus kimia, perbedaannya dengan eter, fungsi, kegunaan, hingga efek sampingnya. Yuk, simak tulisannya di bawah ini! Apa Itu Petroleum Eter? Petroleum eter adalah bagian dari hidrokarbon cair yang mudah menguap, mudah terbakar, dan tidak berwarna. Terkadang orang-orang menyebutnya sebagai benzin, benzine, petroleum benzine, canadol, light ligroin, dan skellysolve. Rumus kimia-nya adalah C6H14 dengan titik didih sebesar 30 hingga 70° C. Ia terdiri dari hidrokarbon alifatik yang mengubah menguap serta pentana dan isoheksana. Fraksi minyak bumi yang berupa petroleum eter umumnya digunakan untuk pelarut atau bahan untuk pembersih. Walaupun berfungsi sebagai pelarut, densitasnya lebih rendah dari massa jenis air sehingga sulit larut dalam air dan cenderung mengapung. Proses pembuatannya melalui penyulingan minyak bumi. Beberapa bagian dari distilat yang merupakan perantara antara nafta yang lebih ringan dengan minyak tanah yang lebih berat. Massa jenis molekul ini berkisar antara 0,6 hingga 0,8, namun semua tergantung pada komposisinya. Campuran molekul ini dapat terdegradasi secara cepat pada media manapun. Di udara, mereka bereaksi dengan radikal hidroksil melalui proses fotokimia dengan perkiraan waktu 3-8 hari. Di tanah, mereka memiliki mobilitas tinggi sehingga penguapan diperkirakan akan berlangsung dengan signifikan. Waktu volatilisasi pada air akan berbeda tergantung tempatnya. Di sungai, karena terdapat arus maka hanya membutuhkan kurang lebih 1 jam. Sementara, di danau bisa mencapai 4 hari. Sementara, campuran petroleum eter tidak larut dalam air dan hidrolisis diperkirakan tidak signifikan. Baca Juga Berkenalan dengan Bahan Bakar Fosil Pengertian Hingga Keuntungan Perbedaan Eter dan Petroleum Eter Jangan samakan benzine dengan benzena. Benzine adalah campuran alkana, seperti pentana, heksana, dan heptana. Sementara, benzena adalah petroleum eter C6H14 yang terdiri dari siklik dan hidrokarbon aromatik. Demikian juga petroleum eter adalah molekul. Ia tidak bisa disamakan dengan senyawa organik yang disebut eter. Oleh karena itu, perbedaan utama antara eter dan petroleum eter adalah bahwa eter terdiri dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen dengan ikatan –O- eter, sedangkan petroleum eter adalah campuran senyawa hidrokarbon. Di sisi lain, keduanya sangat berbeda dari segi produksinya. Petroleum eter adalah produk dari proses pemurnian minyak bumi, sementara eter diproduksi melalui dehidrasi alkohol antarmolekul. Menurut ketika mempertimbangkan kelarutan dalam air, beberapa molekul eter dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air dan larut dalam air. Sedangkan, senyawa hidrokarbon ini tidak bisa membentuk ikatan hidrogen dan tidak larut dalam air. Baca Juga Mengenal Istilah Refinery Pemurnian dalam Industri Perminyakan Manfaat Petroleum Eter dan Kegunaannya Setelah memahami bagaimana gambaran umum dari molekul yang satu ini, Anda juga perlu mengerti pemanfaatannya di kehidupan sehari-hari dan bagi industri. Berikut penjelasannya 1. Petroleum Petroleum eter banyak digunakan oleh perusahaan farmasi dan dalam proses manufaktur. Ia diproduksi menjadi obat inhalansia yang terdiri dari hidrokarbon ringan. Ekstraksi bagian udara dari ageratum conyzoides dalam molekul ini memainkan peran penting untuk isolasi stigmasterol dan beta sitosterol. 2. Zat Pembersih Untuk membersihkan lensa mikroskop atau permukaan optis, tentu memerlukan bahan yang tidak sembarangan. Salah satunya dengan mencampurkan bahan petroleum eter dan 2-propanol. Anda hanya perlu mengusapkannya dengan tisu pembersih lensa, kertas yang menyerap carian, atau kapas medis. 3. Pelarut Non-Polar Molekul ini memiliki kegunaan sebagai pelarut non-polar untuk lemak, minyak, varnish, dan karet. Biayanya cenderung lebih rendah daripada pelarut organik lainnya. Molekul ini umumnya melarutkan lebih banyak lipid non-polar daripada dietil eter dan memiliki potensi yang lebih kecil untuk pembentukan peroksida. Baca Juga Minyak Tanah Sebagai Bahan Bakar Kompor sampai Pesawat Jet Walaupun memiliki kegunaan yang bermanfaat bagi industri, manusia juga tetap akan terancam jika terpapar oleh molekul ini. Ia dapat menyebabkan rasa kantuk dan pusing jika terhirup. Dalam dosis yang lebih tinggi, ia dapat mengganggu konsentrasi sehingga menyebabkan depresi sistem saraf pusat, dan kehilangan kesadaran. Gejala konsumsi mungkin termasuk mual, muntah, serta gejala pusing, kantuk dan depresi sistem saraf pusat. Apabila hal ini terjadi, maka senyawa tersebut dapat tersedot ke paru-paru, dan mengakibatkan risiko pneumonitis kimia. Baca Juga Gas Metana Berbahaya atau Bermanfaat? Kesimpulan Petroleum eter atau C6H14 merupakan salah satu fraksi dari minyak bumi. Molekul ini berbentuk cairan tanpa warna yang berasal dari penyulingan. Tentunya, ia berbeda dengan zat kimia lain seperti eter ataupun benzena. Kegunaannya mudah kita temukan pada laboratorium maupun industri sebagai bahan pelarut atau pembersih. Walaupun begitu, paparannya juga berefek buruk bagi manusia. Sehingga, kita harus waspada ketika berhadapan cairan ini. Solar Industri menjadi supplier resmi Pertamina dengan menyediakan pembelian Bio Solar B30 dan Marine Fuel Oil MFO non-subsidi. Silakan kunjungi laman kami untuk mendapatkan harga khusus dari tim kami.

Gambar37. Hubungan pH dengan aktivitas biologis asam dan basa lemah. Contoh : Golongan 5,5-disubstitusi dari turunan asam barbiturate mempunyai nilai pKa 7-8,5 contoh : asam 5,5-dietilbarbiturat (fenobarbital) mempunyai nilai pKa= 7,4 . pada pH fisiologis, lebih dari 50% fenobartial terdapat dalam bentuk tidak terionisasi, sehingga dengan Sifat Kimia Eter Studyhelp from Apa Itu Dietil Eter? Dietil eter atau ethoxyethane adalah senyawa organik dengan rumus kimia C4H10O. Senyawa ini merupakan cairan tak berwarna, tidak berbau, dan mudah terbakar. Dietil eter sering digunakan sebagai pelarut dalam industri, laboratorium, dan juga sebagai bahan campuran dalam bahan bakar. Sifat Fisika Dietil Eter Dietil eter memiliki titik leleh -116,3 derajat Celsius dan titik didih 34,6 derajat Celsius. Senyawa ini bersifat nonpolar dan memiliki kepadatan 0,713 g/cmÂł pada suhu 20 derajat Celsius. Dietil eter juga mudah menguap dan memiliki tensi permukaan yang rendah. Dietil eter bersifat tidak reaktif secara kimia dan stabil dalam keadaan normal. Namun, senyawa ini mudah teroksidasi oleh udara dan dapat membentuk peroksida yang sangat mudah terbakar. Oleh karena itu, penyimpanan dan penggunaan dietil eter harus dilakukan dengan hati-hati dan terhindar dari paparan udara. Reaksi Dietil Eter dengan Asam Dalam reaksi dengan asam, dietil eter akan membentuk senyawa ester dan alkohol. Reaksi ini dapat digunakan dalam sintesis senyawa organik dan juga dalam industri farmasi. Reaksi Dietil Eter dengan Logam Dietil eter tidak bereaksi dengan logam secara langsung. Namun, senyawa ini dapat digunakan sebagai pelarut dalam reaksi kimia dengan logam. Keamanan dalam Penggunaan Dietil Eter Dietil eter bersifat mudah terbakar dan dapat membentuk campuran yang mudah terbakar dengan udara. Oleh karena itu, penggunaan senyawa ini harus dilakukan dengan hati-hati dan terhindar dari sumber api. Selain itu, dietil eter dapat menyebabkan iritasi pada mata dan saluran pernapasan. Penggunaan alat pelindung diri seperti masker dan kacamata harus dilakukan saat menggunakan senyawa ini. Kesimpulan Dietil eter adalah senyawa organik yang sering digunakan sebagai pelarut dalam industri dan laboratorium. Senyawa ini memiliki sifat fisika yang khas seperti titik didih dan titik leleh yang rendah serta sifat kimia yang stabil. Namun, penggunaan senyawa ini harus dilakukan dengan hati-hati dan terhindar dari paparan udara dan sumber api. senyawamemang memiliki beberapa sifat. berikut sifat kimia dan fisika dari senyawa: 1. Aquadest (H 2 O) Sifat fisika dan kim sistem biner fenol-air Tidak larut dalam dietil eter. 3. Dapat membebaskan molekul CO 2 pada saat proses kalinasi. 4. CaCO 3. a. Sifat Fisika. 1. Berat mlekul 100,09 gr/mol. 2. Titik lebur 2570 o C. 3.
Di dalam artikel kali ini, terdapat penjelasan lengkap mengenai sifat fisika dan kimia, pembuatan/sintesis dan kegunaan senyawa alkohol. Alkohol adalah salah satu senyawa turunan alkana dimana satu atom H pada alkana diganti oleh gugus hidroksil - OH pada alkohol. Materi ini diajarkan pada mata pelajaran kimia kelas 12 SMA bab Senyawa Turunan Fisika dan Kimia, Pembuatan dan Kegunaan Senyawa AlkoholSifat Fisika dan Kimia AlkoholSifat Fisika AlkoholTitik DidihTitik didih alkohol lebih tinggi dibandingkan titik didih eter pada senyawa yang Mr nya sama. Mengapa demikian? Alkohol memiliki titik didih yang lebih tinggi eter disebabkan karena tiap molekul alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen antar sesamanya. Lebih tepatnya, ikatan hidrogen pada senyawa alkohol terjadi antara atom oksigen dari gugus fungsi senyawa alkohol yang satu dengan atom hidrogen gugus fungsi senyawa alkohol yang lain. Sementara, tidak ada ikatan hidrogen pada antar sesama senyawa gambar di bawah ini yang menunjukkan ikatan hidrogen pada senyawa etanol. Titik didih alkohol berbanding lurus dengan massa molekul relatifnya Mr. Semakin besar Mr senyawa, maka titik didih senyawa alkohol akan semakin besar pula. Adanya cabang pada alkohol dapat menurunkan titik didihnya. Hal ini disebabkan karena cabang akan menghalangi terbentuknya ikatan hidrogen antar senyawa alkohol. Titik didih alkohol rantai lurus lebih tinggi dibandingkan alkohol yang bercabang, walaupun Mr senyawa titik didih n-pentanol yang merupakan alkohol rantai lurus = 138 degC. Sedangkan titik didih 2-metil-1-butanol yang memiliki satu cabang lebih rendah 129 degC. Padal kedua senyawa ini saling berisomer rumus molekulnya sama = Mr-nya sama. Keasaman AlkoholAlkohol bersifat asam lemah. Oleh sebab itulah alkohol dapat bereaksi dengan logam reaktif seperti natrium Na. Alkohol dapat dibedakan dengan eter isomernya dengan cara mereaksikan kedua senyawa dengan logam Na. Alkohol bereaksi dengan Na menghasilkan menghasilkan natrium alkanolat. Sementara eter tidak bereaksi dengan asam dari alkohol disebabkan karena gugus - OH dari senyawa tersebut bersifat polar. Adanya perbedaan keelktronegatifan antara O dan H membuat atom H dari gugus hidroksil ini mudah lepas. Oleh sebab itulah, alkohol juga dapat bertindak sebagai asam Bronsted - Lowry donor proton/H+.Kita tahu, berdasarkan posisi gugus - OH, alkohol dibedakan menjadi tiga jenis yaitu alkohol primer, sekunder dan tersier. Urutan keasaman alkohol primer, sekunder dan tersier adalah menurun. alkohol primer adalah yang paling keasaman alkohol primer, sekunder dan tersieralkohol primer > alkohol sekunder > alkohol tersierKelarutan Alkohol Dalam AirAlkohol larut di dalam air disebabkan karena gugus - OHnya bersifat polar. Atom oksigen yang lebih elektronegatif dapat membentuk ikatan dengan atom hidrogen dari air. Karena merupakan senyawa turunan alkana, pada alkohol terdapat rantai karbon yang bersifat non polar. Panjang dari rantai karbon alkohol ini juga menentukan kelarutannya di dalam air. Semakin panjang rantai karbon alkohol, maka kelarutannya di dalam air menurun. Namun, dibandingkan alkana padanannya, alkohol jauh lebih larut di dalam dan etanol merupakan alkohol yang paling mudah larut di dalam air. Sedangkan, alkohol dengan rantai karbon lebih dari 7, tidak larut di dalam kelarutan alkohol primer, sekunder dan tersier adalah = alkohol primer Natrium alkoksida + H2Eter + Na ==> tidak bereaksiAlkohol bereaksi dengan logam Na menghasilkan senyawa garam natrium alkoksida yang larut di di dalam larutan dan gas hidrogen. Reaksi alkohol dengan logam Na mirip seperti reaksi air dengan logam Na. Hanya saja reaksi yang terjadi sedikit lebih adalah persamaan umum untuk reaksi alkohol dengan logam natrium2R - OH + 2Na ==> 2NaOR + H2Dibawah ini terdapat beberapa contoh reaksisenyawa alkohol dengan logam natriumReaksi metanol dengan logam Na2CH3OH + 2Na ==> 2CH3ONa + H2 Natrium MetoksidaReaksi etanol dengan logam Na2CH3CH2OH + 2Na ==> 2CH3CH2ONa + H2 Natrium EtoksidaReaksi etanol dengan logam Na2CH3CH2CH2OH + 2Na ==> 2CH3CH2CH2ONa + H2 Natrium PropoksidaGaram natrium alkoksida yang dihasilkan oleh reaksi antara logam Na dan alkohol dapat dipisahkan dengan metode penguapan menghasilkan kristal berwarna putih. Reaksi Esterifikasi AlkoholReaksi esterifikasi adalah reaksi pembentukan ester dan air dari alkohol dan asam karboksilat. Persamaan umum untuk reaksi esterifikasi alkohol adalahR - OH + R' - COOH R'COOR + H2OAlkohol Ester AirR pada reaksi diatas adalah alkil, boleh sama atau berbeda. Esterifikasi adalaj jenis reaksi dimana atom hidrogen dari gugus fungsi karboksil - COOH di ganti oleh gugus alkil dari alkohol. Reaksi esterifikasi alkohol berlangsung secara reversibel. Jika ester yang dihasilkan di reaksikan dengan air dihidrolisis, maka akan terbentuk kembali alkohol dan asam esterifikasi alkohol dan asam karboksilat biasanya dilakukan dengan bantuan pemanasan dan katalis seperti asam sulfat contoh, berikut adalah reaksi antara asam asetat dan etanolCH3COOH + CH3CH2OH CH3COOCH2CH3 + H2OAs. asetat Etanol Etil Etanoat Jadi, produk reaksi antara asam asetat dan etanol adalah ester dengan nama etil etanoat. Ingat ya, pada reaksi esterifikasi, atom H dari gugus - COOH asam karboksilat yang di ganti dengan alkil dari alkohol, bukan sebaliknya. Jadi, kamu harus hati=hati di bagian adalah 5 contoh reaksi esterifikasi senyawa alkohol lainnyaReaksi metanol dan asam metanoat menghasilkan metil metanoatCH3OH + HCOOH HCOOCH3 + H2OReaksi asam asetat dan metanol menghasilkan metil etanoatCH3COOH + CH3OH CH3COOCH3 + H2OReaksi asetat dan propnanol menghasilkan propil etanoatCH3COOH + CH3CH2CH2OH CH3COOCH2CH2CH3Reaksi etanol dengan asam metanoat menghasilkan etil etanoatCH3CH2OH + HCOOH HCOOCH2CH3Reaksi 2-propanol dengan asam asetat menghasilkan isopropil propanoatCH3CHCH3 + CH3COOH CH3CH2COOCH - CH3 OH CH3 Reaksi Oksidasi AlkoholReaksi oksidasi alkohol adalah jenis reaksi yang mengubah gugus fungsi - OH pada alkohol menjadi gugus fungsi lain seperti - CHO aldehid, - CO - keton atau - COOH asam karboksilat.Jadi, oksidasi alkohol dapat menghasilkan tiga jenis produk, tergantung pada jenis alkohol yang dioksidasi dan zat pengoksidasinya. Kalian tentu sudah mengetahui bahwa berdasarkan posisi gugus - OH, alkohol dibedakan menjadi tiga jenis yaituAlkohol primerAlkohol sekunderAlkohol tersierReaksi Oksidasi Alkohol PrimerAlkohol primer adalah alkohol yang gugus - OHnya terikat pada atom C primer. Reaksi oksidasi alkohol primer dapat menghasilkan aldehid atau asam karboksilat. Produk yang dibentuk tergantung pada jenis zat pengoksidasinya apakah zat tersebut pengoksidasi kuat atau bukan.Jika alkohol primer dioksidasi oleh zat-zat pengoksidasi seperti ion dikromat Cr2O7^2-, maka produk yang dihasilkan adalah aldehid,ContohTentukanlah produk oksidasi etanol dengan K2Cr2O7!PembahasanEtanol adalah alkohol primer dengan struktur CH3CH2 - OH. Karena zat pengoksidasi yang digunakan adalah K2Cr2O7 mengandung ion dikromat, maka produk oksidasi etanilnya adalah reaksi oksidasi etanol menjadi aldehid H O K2Cr2O7 CH3 - CH - O - H =======> CH3 - CH Etanol EtanalProduk oksidasi etanol dengan K2Cr2O7 adalah etanal/ alkohol primer dioksidasi oleh zat pengoksidasi yang lebih kuat seperti KMnO4, maka produk yang dihasilkan adalah asam karboksilat. Sebagai contoh, mari kita lihat produk oksidasi etanol oleh KMnO4 berikut H O KMnO4 CH3 - CH - O - H =======> CH3 - C- OH Etanol Asam Etanoat/AsetatProduk oksidasi alkohol dengan KMnO4 adalah asam asetat/asam Oksidasi Alkohol SekunderAlkohol sekunder adalah alkohol yang gugus - OHnya terikat pada atom C sekunder. Contoh alkohol sekunder adalah 2 propanol yang memiliki struktur sebagai berikutCH3 - CH - CH3 OHProduk oksidasi alkohol sekunder hanya menghasilkan satu jenis senyawa yaitu keton. Pada oksidasi alkohol sekunder, kita tidak perlu memusingkan jenis zat senyawa dengan struktur seperti di bawah oksidasi senyawa diatas adalah........?PembahasanSenyawa diatas adalah 2-propanol dan tergolong sebagai alkohol sekunder. Produk oksidasi alkohol sekunder adalah keton. Jadi, kita tinggal mengganti gugus - OH alkohol menjadi gugus - CO - reaksi oksidasi 2-propanol menjadi keton adalah sebagai berikut. [O]CH3 - CH - CH3 =======> CH3 - C - CH3 OH O 2-propanol 2-propnonNah, mudah bukan!Reaksi Oksidasi Alkohol TersierAlkohol tersier adalah alkohol yang gugus - OHnya terikat pada atom C tersier. Alkohol tersier tidak bisa dioksidasi. Jadi, tidak ada produk yang dihasilkan dari reaksi oksidasi alkohol oksidasi isobutanol adalah?PembahasanIsobutanol atau 2-metil-2-propanol adalah contoh alkohol tersier dengan struktur sebagai berikut. OH CH3 - C - CH3 CH3Oksidasi isobutanol tidak akan menghasilkan produk apapun. OH [O]CH3 - C - CH3 ======> tidak bereaksi CH3 Reaksi Dehidrasi Alkohol Dengan Asam Sulfat Reaksi dehidrasi adalah reaksi penarikan molekul air dari suatu senyawa. Apabila alkohol dipanaskan dengan larutan asam kuat akan terjadi reaksi dehidrasi menghasilkan produk berupa alkena dan air. Aam sulfat berfungsi sebagai zat pengoksidasi pada reaksi dehidrasi alkohol karena asam sulfat adalah zat pengoksidasi yang kuat. Contoh reaksi Reaksi dehidrasi propanol dengan asam sulfat H2SO4 CH3-CH2-CH2OH =====> CH3 - CH = CH2 + H2O Propanol 1-propenaReaksi dehidrasi butanol H2SO4CH3CH2CH2CH2OH ======> CH3 - CH2 - CH2 = CH2 + H2OButanol 1-butenaPada reaksi dehidrasi alkohol diatas, gugus - OH berada di ujung rantai sehingga sehingga sangat mudah menentukan produk alkena yang jika alkohol yang di dehidrasi adalah alkohol sekunder atau tersier, maka produk yang dibentuk adalah campuran dari dua macam senyawa contoh, apa produk dari reaksi dehidrasi 2-butanol dengan asam sulfat?2-butanol adalah alkohol sekunder dengan struktur seperti di bawah – CH2 – CH – CH3 OHJika 2-butanol didehidrasi, akan ada dua kemungkinan produk alkena yang tersebut. Perhatikan reaksi di bawah 1Ch3 – CH2 – CH – CH3 ====> CH3 – CH = CH – CH3 + H2O 2-butena OHProduk 2Ch3 – CH2 – CH – CH3 ====> CH3 – CH2 – CH = CH2 + H2O 1-butena OHJadi, produk dehidrasi untuk 2-buatnol adalah campuran dari senyawa alkena 2-butena dan 1-butena. Reaksi Alkohol Dengan Hidrogen Halida HX Reaksi antara alkohol dan hidrogen halida menghasilkan haloalkana dan air. Reaksi umum R - OH + HX ==> R - X + H2O Dengan X = F, Cl, Br dan I Pembuatan Alkohol Hidrasi alkena dengan katalis asam Hidrasi adalah kebalikan dari dehidrasi dimana pada reaksi hidrasi, kita reaksikan suatu senyawa dengan air. Jika alkena dihidrasi dalam suasana asam, maka akan terbentuk senyawa alkohol yang ini adalah reaksi pembuatan etanol dari etena. asam CH2 = CH2 + H2O ==> CH3CH2OH Mereaksikan CH4 dengan H2O dan gas H2 menghasilkan metanol. Proses yang terjadi adalah sebagai berikut. Ni CH4 + H2O ==> CO + 3H2 900 Cr2O3 + Zn CO + 2H2O ==========> CH3OH 400 Fermentasi karbohidrat dengan ragi Ini merupakan reaksi pembuatan tapai yang kita kenal. Singkong yang mengandung karbohidrat akan difermentasi dengan ragi dalam waktu tertentu untuk menghasilkan etanol. Ragi C6H12O6 ====> 2C2H5OH + 2CO2 Melalui pereaksi Grignard Pereaksi Grignard adalah zat R-MgX. Jika direaksikan dengan Formaldehid akan menghasilkan alkohol primer sedangkan jika direaksikan dengan aldehid lain, akan menghasilkan alkohol sekunder. H H R MgX + H-CHO ==> R-C-O-MgX ==> R-C-OH H H R R R MgX + R-CHO ==> R-C-O-MgX ==> R-C-OH H H Kegunaan Alkohol Berikut adalah beberapa kegunaan senyawa alkohol yang paling penting dalam kehidupan 1. Sebagai pelarut 2. Bahan baku formaldehid 3. Campuran bahan bakar bensin 4. Sebagai bahan bakar. Jika metanol dibakar, akan menghasilkan CO2 dan uap air. 5. Sebagai bahan aditif bagan bakar petrol. Etanol 1. Sebagai pembersih luka dan antiseptik 2. Sebagai spirit dalam industri minuman keras. 3. Sebagai bahan bakar. Etanol dapat digunakan sebagai bahan bakar langsung atau campuran bahan bakar bensin. 4. Sebagai pelarut yang relatif aman dalam melarutkan beberapa senyawa organik. Etilen Glikol Digunakan sebagai zat anti beku pada radiator mobil, bahan baku serat sintetis seperti dakron, bahan pelunak dan pelembut. Gliserol Digunakan sebagai pelembab dan pelembut pada lotion dan berbagai kosmetik. Pelembut pada tembakau dan obat obatan. Selain itu juga digunakan sebagai bahan pembuat nitrogliserin yang dimanfaatkan untuk bahan sekian penjelasan lengkap mengenai sifat fisika dan kimia, pembuatan dan kegunaan senyawa alkohol yang dapat saya berikan pada artikel kali ini. Semoga penjelasan diatas dapat membantu kamu memahami senyawa turunan alkana ini.
Sifatsifat fisika Eter. Molekul-molekul eter tidak dapat berikatan hidrogen dengan sesamanya, sehingga mengakibatkan senyawa eter memiliki titik didih yang relatif rendah dibandingkan dengan alkohol. Eter bersifat sedikit polar karena sudut ikat C-O-C eter adalah 110 derajat, sehingga dipol C-O tidak dapat meniadakan satu sama lainnya.
Di dalam artikel ini kamu dapat menemukan informasi lengkap tentang sifat fisika dan kimia, reaksi-reaksi, pembuatan dan kegunaan dari ester. Sifat Fisika dan Kimia, Pembuatan dan Kegunaan EsterSifat Fisika EsterTitik DidihSama seperti senyawa lain, gaya antar molekul juga berpengaruh dalam titik didih senyawa ester. Ester memiliki gugus fungsi – COO -. Karena tidak ada atom hidrogen pada gugus fungsinya, ester tidak dapat membentuk ikatan hidrogen antar sesama ester dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air. Oleh karena itulah, dengan Mr yang sama, titik didih ester lebih rendah dibandingkan isomernya yaitu asam karboksilat. Sebagai contoh etil etanoat yang merupakan senyawa ester yang mendidih pada suhu 77,1 degC. Sedangkan titik didih asam butanoat yang Mr-nya sama dengan ester mendidih hampir dua kali lipat dibandingkan etil etanoat yaitu pada suhu 164 degC. Titik didih senyawa ester sebanding dengan Mr-nya. Semakin besar Mr, maka semakin tinggi pula titik didih senyawa esternya. Senyawa ester dengan atom karbon kurang dari 5 berwujud cair pada suhu kamar. Sedangkan senyawa ester yang punya atom karbon lebih dari 5 akan berwujud padat pada suhu Senyawa Ester di Dalam AirEster rantai karbon pendek adalah senyawa yang bersifat polar. Oleh karena itulah ester larut di dalam air. Ester larut di dalam air disebabkan karena senyawanya dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air. Kelarutan ester berbanding terbalik dengan Mr senyawa. Semakin besar Mr senyawa, maka semakin panjang pula rantai karbon yang terikat pada gugus fungsinya sehingga sifat non polar dari rantai karbon ini akan lebih dominan. Rantai karbon ini dapat menghalangi pembentukan ikatan hidrogen antar senyawa ester dengan air. Akibatnya, senyawa esternya menjadi sukar satu ciri khas dari senyawa ester adalah memiliki aroma yang harum. Ester merupakan senyawa yang bertanggung jawab terhadap aroma dan rasa seluruh buah-buahan dan bunga. Berikut adalah daftar beberapa senyawa ester beserta aromnya yang format = raspberryAlil heksanoat, butil butanoat dan etil heksanoat = nanasBenzil asetat dan isobutil serta propil etanoat = pirMetil fenilasetat = maduEtil butanoat = pisangNonil kaprilat = jerukPentil asetat dan etil pentanoat = apelEtil heptanoat = aprikotPropil isobutirat = rumSemakin panjang rantai karbon dari senyawa esternya, aroma yang dimiliki juga Kimia EsterPada bagian ini kita akan mempelajari reaksi-reaksi kimia ester dengan persamaan umum untuk reaksi dan Reaksi HidrolisisJika ester dihidrolisis direaksikan dengan air, maka akan dihasilkan kembali asam karboksilat dan alkohol pembentuknya. Jadi, hidrolisis ester merupakan kebalikan dari reaksi umum untuk reaksi hidroliss ester adalahRCOOR/ + H2O RCOOH + ROHPada reaksi diatas, gugus alkanoat ester akan berubah menjadi asam karboksilat dan gugus alkilnya yang menjadi hidrolisis etil etanoalCH3COOCH2CH3 + H2O CH3COOH + CH3CH2OHEtil etanoat Asam asetat EtanolProduk reaksi hdrolisi etil etanoat adalah asam setat dan hidrolisis ester menjadi alkohol dan asam alkanoat asam karboksilat termasuk reaksi substitusi. Reaksi hidrolisis ester dapat dipercepat dengan katalis asam seperti asam klorida atau asam sulfat encer. Tetapi, yang bertindak sebagai katalis dalam reaksi hidrolisis ester sebenarnya adalah ion H3O+ yang dihasilkan oleh asam-asam tersebut ketika mengion di dalam Reaksi TransesterifikasiApa yang dimaksud dengan reaksi trans esterifikasi? Reaksi transesterifikasi adalah reaksi pergantian gugus alkil dari suatu ester dengan gugus alkil dari alkohol. Jadi reaksi transesterifikasi merupakan reaksi antar ester dengan umum untuk reaksi transesterifikasi ester dan alkohol adalahRCOOR’ + R”OH RCOOR” + R’OHSebagai contoh, berikut adalah reaksi transesterifikasi antar etil etanoat dengan + C3H7OH CH3COOC3H7 + CH2H5OHEtil etanoat Propanol Propil asetat EtanolMengalami Reaksi AmonolisisReaksi amonolisis adalah reaksi pembuatan senyawa amina R = CONH2 dari ester dan amonia NH3. Reaksi ini berlangsung lambat. Persamaan umum untuk reaksi amonolisis adalahRCOOR’ + NH3 ==> RCONH2 + R’OHPada reaksi diatas, gugus amina - NH2 menggantikan gugus alkil dari esternya. Berikut adalah reaksi amonolisis antara etil etanoat dan + NH3 ==> CH3CONH2 + CH3CH2OHEtil etanoat Amonia Esetamida EtanolBereaksi dengan PCl5Ester bereaksi dengan PCl 5, mirip dengan eter, menghasilkan senyawa asil dan alkil umum untuk reaksi PCl5 dengan ester adalahRCOOR’ + PCl5 ==> RCOCl + R’Cl + POCl3ContohHCOOCH3 + PCl5 ==> HCOCl + CH3Cl + POCl3sumber dari reaksi-reaksi ester diatas adalah dari situs EsterEsterifikasi Cara paling umum untuk membuat senyawa ester tentunya adalah melalui reaksi esterifikasi asam karboksilat dan alkohol. Persamaan umum untuk reaksi esterifikasi adalahRCOOH + R’OH RCOOR’ + H2OReaksi esterifikasi berlangsung dengan bantuan pemanasan dan menggunakan katalis asam seperti asam asam format HCOOH dan metanol CH3OHHCOOH + CH3OH HCOOCH3 + H2OProduk yang dihasilkan adalah metil EsterBerikut adalah beberapa kegunaan dari ester dan memiliki aroma dan rasa yang enak, ester biasanya digunakan untuk membuat parfum, minyak esensial, memberi rasa pada makanan dan juga digunakan untuk membuat juga digunakan sebagai pelarut untuk senyawa-senyawa organikLemak dan minyak merupakan contoh senyawa ester yang dibuat dari asam lemak asam karboksilat dan gliserol polihidroksi alkohol.Senyawa ester nitrogliserin digunakan untuk membuat bahan peledakEster juga digunakan untuk membuat surfaktan zat penurun tegangan permukaan seperti sabun dan deterjenBeberapa polimer adalah senyawa ester. Contohnya adalah poliester seperti dakron yang dibuat dari asam tereftalat asam karboksilat dan etilen glykol alkohol melalui reaksi esterifikasiBeberapa jenis obat-obatan juga merupakan ester. Contohnya adalah itulah informasi lengkap mengenai sifat fisika dan kimia, reaksi reaksi, pembuatan fan kegunaan ester dalam kehidupan sehari – hari. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang telah berkunjung ke blog ini. Terima kasih.
Penampilanfisik . Cairan tidak berwarna. Bau. Bau harum. Titik didih . 83 ÂşC hingga 760 mmHg. Titik lebur-103,5 ÂşC. Titik penyalaan -7ÂşC (cawan tertutup). Kelarutan dalam air . Hampir tidak larut (213 mg / L). Kelarutan dalam pelarut organik. Larut dengan etanol, benzena, karbon tetraklorida, petroleum eter, dan aseton.
Pengertian Eter Eter adalah nama segolongan senyawa organik yang mengandung unsur-unsur C, H, dan O dengan rumus umum R-O-R’. Bila rumus umum ini dikaitkan dengan rumus air HOH, maka eter dapat dianggap sebagai turunan dialkil dari senyawa air. Eter dapat digilongkan menjadi dua jenis, yaitu eter simetris dan eter asimetris. Kalau dalam rumus umum eter R = R’, maka eter tersebut dinamakan eter sederhana atau eter simetrik. Tetapi bila R ≠ R’, dinamakan eter campuran atau eter asimetrik. Di samping yang mempunyai gugus alkil R terdapat pula eter yang mengandung gugus aril Ar yang rumus umumnya dinyatakan dengan Ar-O-Ar’ atau Ar-O-R. Di antara eter dan alkohol terdapat isomeri gugus fungsi dalam arti keduanya mempunyai rumus molekul yang sama tetapi gugus fungsinya berbeda. Contoh untuk isomeri fungsi di antara eter dan alkohol ini adalah CH3-O-CH3 dan CH3CH2OH. Perbedaan gugus fungsi tersebut mengakibatkan adanya perbedaan sifat-sifat fisika dan kimia pada eter dan alkohol. Struktur Eter Eter mempunyai rantai C-O-C yang mempunyai sudut ikatan sebesar 104,5º dan jarak antara atom C dengan O adalah sekitar 140 pm. Halangan rotasi untuk ikatan C-O sangat kecil. Ikatan oksigen dalam eter, alkohol dan air sangatlah mirip. Pada teori ikatan valensi, hibridisasi oksigen adalah sp3. Oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, dengan demikian hidrogen alfa eter bersifat lebih asam daripada hidrokarbon sederhana, tetapi jauh kurang asam dibandingkan dengan hidrogen alfa golongan karbonil seperti aldehida dan keton. Manfaat Eter Penggunaan senyawa eter dalam kehidupan sehari-hari adalah Di bidang medis, banyak sekali eter yang digunakan untuk anestesi bius. Bi bidang otomotif, eter digunakan untuk menghidupkan mesin yang tak mau menyala. Bahkan eter juga digunakan sebagai tambahan bahan bakar sehingga laju mesin lebih kencang. Di laboratorium, eter merupakan pelarut yang banyak digunakan. .
  • n6puh83o6i.pages.dev/302
  • n6puh83o6i.pages.dev/242
  • n6puh83o6i.pages.dev/102
  • n6puh83o6i.pages.dev/192
  • n6puh83o6i.pages.dev/54
  • n6puh83o6i.pages.dev/47
  • n6puh83o6i.pages.dev/185
  • n6puh83o6i.pages.dev/13
  • n6puh83o6i.pages.dev/302
  • sifat fisika dan kimia eter