Adabanyak keunggulan dari strategi pemasaran online dengan memanfaatkan internet marketing, antara lain: Pemasaran melalui internet mampu menjangkau calon pelanggan potensial dengan tanpa batasan ruang dan waktu. Internet bisa diakses selama 24 jam non stop dari berbagai penjuru dunia tanpa mengenal batas wilayah sebuah negara.
Riset pasar adalah teknik yang biasa digunakan oleh para pebisnis untuk mengumpulkan dan menganalisis data atau informasi yang akan berguna bagi bisnisnya. Riset pasar penting untuk dilakukan sebelum menjalankan bisnis dan memasarkan produk secara meluas. Dengan melakukan riset pasar terlebih dahulu, kamu sebagai pebisnis akan mengetahui apa produk atau layanan yang benar-benar dibutuhkan oleh mereka. Dulu jika ingin melakukan riset pasar maka artinya kamu harus menyiapkan banyak hal dan waktu untuk bertemu langsung dengan berbagai sumber untuk ditanyai. Seringnya riset pasar yang seperti ini membutuhkan biaya besar. Dengan kemajuan teknologi saat ini riset pasar sudah bisa dilakukan secara online melalui mesin pencari di internet, yang jauh lebih mudah, praktis, dan irit. Dengan cara ini, kamu bisa mencari tahu permintaan atau selera konsumen untuk mendapatkan informasi mengenai penilaian tentang produk yang dijual. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu coba dalam melakukan riset pasar secara online, 1. Melakukan pencarian dengan kata kunci di internet Pencarian dengan menggunakan kata kunci dapat dilakukan di mesin pencari internet atau di beberapa aplikasi jejaring sosial. Mesin pencari utama yang umum dipakai adalah Google atau Bing, sedangkan aplikasi jejaring sosial yang bisa kamu jadikan referensi adalah Facebook, Twitter, juga Instagram. Bukalah mesin pencari lalu ketikkan kata kunci yang terkait dengan produk yang kamu cari. Misalnya, kalau kamu ingin melakukan riset pasar untuk produk makanan sehat, maka kamu bisa memasukkan kata kunci seperti 'makanan sehat favorit' atau 'jenis makanan sehat yang paling digemari'. Opsi menggunakan kata kunci ini bisa juga digabung dengan pencarian di jejaring sosial, karena biasanya pembicaraan atau diskusi yang ada di jejaring sosial akan lebih spesifik. Misalnya kalau kamu mengetikkan kata kunci seperti yang di atas tadi di kolom pencarian Twitter atau Facebook, maka yang muncul adalah komentar-komentar dari para konsumen berkaitan dengan produk tersebut. Hal ini jauh lebih praktis dan efisien untuk memahami apa yang sebenarnya diinginkan oleh para konsumen. 2. Mengadakan survei Survei dilakukan dengan konsep mengajukan beberapa pertanyaan sederhana tentang produk atau jasa yang menjadi bahan riset kamu. Sekarang, survei secara online dianggap lebih efektif dibandingkan survei dengan cara offline atau harus bertemu langsung dengan para respondennya. Dengan melakukan survei secara online kamu bisa mendapatkan respon lebih cepat, minim biaya, dan mudah untuk dilakukan. Survei online ini bisa kamu lakukan menggunakan akun jejaring sosial milik pribadi, akun media sosial milik perusahaan, juga bisa dari web perusahaan. Masukkan beberapa pertanyaan untuk produk atau jasa yang sedang kamu riset untuk dijawab oleh para pengunjung web atau dari lingkar pertemanan media sosial kamu. Yang harus dipastikan adalah penyebarluasan surveinya. Kamu harus bisa memastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang kamu ajukan sudah tepat sasaran. Contohnya, tidak mungkin kan kalau kamu ingin mensurvei tentang produk laundri tapi yang kamu beri pertanyaan adalah remaja rentang usia 13-17 tahun? Dari dua cara di atas, kamu akan bisa mengetahui bagaimana selera konsumen yang ada di pasaran. Korelasinya, jika kamu mengetahui selera konsumen maka otomatis kamu dapat mengidentifikasi peluang untuk bisnismu dan menentukan cara agar bisnis tersebut terus itu, jika kamu menggunakan aplikasi wirausaha seperti majoo, kamu juga bisa menggunakan data konsumenmu yang sudah ada sebagai informasi tambahan.
Setiaporganisasi perusahaan memerlukan supply chain management (SCM). SCM mengintegrasikan semua aktivitas pergerakan barang-barang, baik barang material dari pemasok, pemrosesan barang material menjadi barang dalam proses ( work-in process) dan barang jadi ( finished goods ), dan selanjutnya mendistribusikan barang jadi tersebut ke pelanggan.
Membuat kategori WooCommerce adalah hal yang penting. Memiliki toko online yang dikembangkan dengan WooCommerce harus menyediakan kategori produk yang dimiliki. Mengapa demikian? Ini menjadi fitur yang sangat berguna bagi pelanggan atau pengunjung toko online-mu. Dengan begitu mereka tidak akan kesulitan ketika mencari atau sekedar melihat-lihat produk yang tersedia. Untuk mengetahui lebih lanjut cara membuat kategori WooCommerce, kamu bisa lanjut untuk membaca artikel berikut ini. Sumber Envato Knowledge Base WooCommerce WooCommerce adalah sebuah platform toko yang populer, memungkinkan kamu untuk menjual produk dan layanan secara online. Dibangun sebagai plugin untuk WordPress, WooCommerce memberikan fitur lengkap yang diperlukan untuk membuat dan mengelola toko online. WordPress merupakan Content Management System CMS yang sangat ramah pengguna. Untuk membuat WordPress, kamu bisa menggunakan WordPress hosting DomaiNesia. Dengan WooCommerce, kamu dapat dengan mudah mengubah situs web WordPress biasa menjadi toko online yang fungsional seperti toko pada umumnya. Plugin ini memberikan kemampuan untuk menambahkan produk, mengatur stok, mengatur harga, dan menangani proses pembayaran. Selain itu, WooCommerce juga menyediakan berbagai pilihan tema dan pengaturan desain yang memungkinkan kamu untuk menyesuaikan tampilan toko onlinemu sesuai dengan merek dan preferensi bisnis. Salah satu keunggulan WooCommerce adalah kemampuannya untuk mengintegrasikan berbagai metode pembayaran, seperti kartu kredit, transfer bank, dan dompet digital, sehingga kamu dapat menawarkan beragam opsi pembayaran kepada pelangganmu. Selain itu, WooCommerce juga menyediakan berbagai fitur tambahan, seperti pelacakan pesanan, laporan penjualan, dan integrasi dengan pengiriman, yang membantu kamu mengelola operasional toko online dengan lebih efisien. Dengan menggunakan WooCommerce, kamu dapat membangun toko online yang kuat, aman, dan mudah digunakan tanpa harus memiliki pengetahuan teknis yang mendalam. Platform ini telah menjadi pilihan populer bagi bisnis kecil maupun besar yang ingin memanfaatkan potensi e-commerce untuk meningkatkan penjualan dan pertumbuhan mereka. Baca juga Tutorial WooCommerce WordPress Indonesia Bagi Pemula Lengkap! Sumber Envato Kategori Kategori merupakan salah satu cara untuk mengelompokkan sesuatu yang sejenis. Toko online tentu akan memiliki banyak barang. Nah, dengan mengelompokan produk sesuai dengan jenisnya, ini akan memudahkan pelanggan dalam mencari barang atau produk. Navigasi yang Lebih Mudah Dengan kategorisasi yang baik, pelanggan dapat dengan mudah menemukan produk yang mereka cari. Kategori yang terorganisir dengan baik memungkinkan pelanggan untuk menjelajahi katalog produk secara efisien dan menemukan apa yang mereka butuhkan tanpa kesulitan. Hal ini meningkatkan pengalaman pengguna dan membuat mereka lebih cenderung untuk menjelajahi lebih banyak produk di toko onlinemu. Pencarian yang Lebih Cepat Dengan kategorisasi yang baik, pelanggan dapat menggunakan fitur pencarian toko onlinemu dengan lebih efektif. Mereka dapat memfilter pencarian mereka berdasarkan kategori yang relevan dan menyempitkan hasil pencarian mereka secara lebih spesifik. Ini menghemat waktu dan usaha pelanggan dalam menemukan produk yang sesuai dengan preferensi mereka. Promosi dan Penjualan yang Lebih Baik Kategorisasi yang baik memungkinkan kamu untuk dengan mudah menyoroti produk-produk unggulan atau promosi tertentu. Misalnya, kamu dapat membuat kategori “Penawaran Spesial” atau “Produk Terlaris” untuk menyoroti produk-produk yang sedang ditawarkan dengan harga diskon atau produk yang paling diminati oleh pelanggan. Ini membantu meningkatkan visibilitas produk dan mendorong penjualan. Analisis dan Pelaporan yang Lebih Efektif Dengan kategorisasi yang baik, kamu dapat melacak dan menganalisis data penjualan berdasarkan kategori produk. Ini memberikan wawasan yang berharga tentang kinerja dan popularitas setiap kategori, membantu kamu membuat keputusan yang lebih baik dalam strategi pemasaran dan pengembangan produk. Meningkatkan SEO Dengan menerapkan kategorisasi yang tepat, toko onlinemu memiliki potensi lebih besar untuk meningkatkan peringkat pencarian. Dengan mengoptimalkan halaman kategori dengan kata kunci yang relevan dan konten yang berkualitas, kamu dapat meningkatkan visibilitas toko onlinemu di mesin pencari dan menarik lebih banyak trafik organik. Oke, saatnya kamu mengetahui bagaimana membuat kategori WooCommerce. Cara Membuat Kategori WooCommerce Cara membuat kategori WooCommerce yang pertama adalah dengan memastikan bahwa kamu telah menginstal plugin WooCommerce terlebih dahulu. Apabila belum, pergi ke menu Plugin dan cari plugin WooCoomerce kemudian install dan aktifkan. Jika sudah, kamu bisa mulai untuk mengikuti langkah-langkah cara membuat kategori WooCommerce berikut ini Langkah selanjutnya membuat kategori WooCommerce adalah dengan mulai membuat kategori. Kamu bisa menambahkan kategori atau membuah kategori melalui menu product yang ada pada plugin WooCommerce. Temukan menu ini pada bagian sidebar kiri dashboard WordPress seperti pada gambar dibawah ini. Setelah itu pilih Categories. Nah setelah itu maka kamu akan masuk pada tampilan untuk membuat kategori seperti pada gambar dibawah ini. Silahkan isi form sesuai dengan yang kamu kehendaki. Buat nama kategori yang umum dan dimengerti oleh banyak orang. Jika semua bagian telah kamu isi, jangan lupa untuk menyimpannya. Setelah kategori jadi, kamu bisa gunakan kategori ini saat membuat produk baru atau kamu juga bisa mengganti atau mengedit produk yang telah ada dengan kategori baru yang telah kamu buat. Itulah cara membuat kategori WooCommerce. Baca juga 10+ Tips Memilih Nama Toko Online Yang Bagus dan Menarik Tips Membuat Kategori WooCommerce Berikut adalah beberapa tips untuk cara membuat kategori WooCommerce yang efektif 1. Rencanakan Struktur Kategori Mulailah dengan merencanakan struktur kategori yang terorganisir dengan baik sebelum membuatnya di WooCommerce. Pertimbangkan jenis produk yang kamu jual dan kelompokkan mereka dalam kategori yang relevan. Pastikan struktur kategori tersebut mudah dipahami dan intuitif bagi pelanggan. 2. Gunakan Nama Kategori yang Jelas dan Deskriptif Berikan nama kategori yang mencerminkan jenis produk yang terdapat di dalamnya. Pastikan nama kategori tersebut jelas dan deskriptif sehingga pelanggan dapat dengan mudah mengidentifikasi dan memahaminya. Contohnya, jika kamu menjual pakaian, kamu dapat membuat kategori seperti “Atasan”, “Bawahan”, “Outerwear”, dan sebagainya. 3. Buat Subkategori Jika Diperlukan Jika kategori utama memiliki banyak produk yang berbeda, pertimbangkan untuk membuat subkategori untuk memecahnya menjadi kelompok yang lebih spesifik. Misalnya, jika kamu menjual produk kecantikan, kamu dapat memiliki kategori utama “Perawatan Kulit” dan subkategori seperti “Pembersih Wajah”, “Pelembap”, “Masker Wajah”, dan seterusnya. Sumber Envato 4. Pertimbangkan Filter dan Fitur Pencarian Saat membuat kategori, pikirkan tentang filter dan fitur pencarian yang dapat membantu pelanggan mencari produk dengan lebih mudah. Pastikan kategori memiliki atribut dan variabel yang dapat di-filter, seperti ukuran, warna, harga, dan lainnya. Ini memungkinkan pelanggan untuk menyempitkan pencarian mereka sesuai dengan preferensi mereka. 5. Manfaatkan Gambar dan Deskripsi Kategori Tambahkan gambar dan deskripsi yang relevan untuk setiap kategori. Gambar akan memberikan representasi visual tentang jenis produk yang ada di dalamnya, sementara deskripsi akan memberikan informasi tambahan kepada pelanggan. Ini dapat membantu mereka memahami dengan lebih baik isi dari setiap kategori. 6. Perbarui Kategori Secara Teratur Periksa dan perbarui kategori secara berkala. Jika ada perubahan dalam jenis produk yang kamu tawarkan atau tren pasar, sesuaikan kategori yang ada atau tambahkan kategori baru yang sesuai. Pastikan kategori tetap relevan dan mudah dipahami oleh pelanggan. Buat Kategori dan Mudahkan Pelangganmu! Membuat kategori WooCommerce adalah langkah penting dalam membangun pengalaman belanja yang baik bagi pelanggan. Dengan kategorisasi yang baik, pelanggan dapat dengan mudah menavigasi toko onlinemu, menemukan produk yang mereka cari, dan mengeksplorasi lebih banyak pilihan. Sumber Envato Selain itu, kategorisasi yang terorganisir juga membantu dalam promosi dan penjualan produk dengan menyoroti produk unggulan atau promosi spesial. Tidak hanya itu, analisis data penjualan berdasarkan kategori juga memberikan wawasan berharga untuk meningkatkan strategi pemasaran dan pengembangan produk di masa mendatang. Terakhir, kategorisasi yang baik juga dapat meningkatkan SEO dan visibilitas toko onlinemu di mesin pencarian, membantu menarik lebih banyak pengunjung dan potensial pelanggan. Dengan menerapkan kategorisasi yang tepat, toko online WooCommerce kamu dapat memberikan pengalaman belanja yang lebih baik, meningkatkan penjualan, dan mencapai kesuksesan dalam dunia e-commerce. ManajemenPemasaran : Pengertian, Ciri, dan Strateginya. Manajemen pemasaran adalah suatu kegiatan yang biasanya dilakukan oleh para pebisnis untuk mengelola usahanya. Ini berkaitan dengan cara memperkenalkan produk atau usaha yang sedang dijalankan kepada para konsumen. Kegiatan ini wajib dilakukan jika Anda mempunyai sebuah usaha. Daftar Isi 1Pelanggan Potensial dan Cara MendapatkannyaApa Itu Pelanggan Potensial?Ciri-Ciri Pelanggan PotensialCara Tepat Mendapatkan Pelanggan Potensial Bagi perusahaan yang bisa mendapatkan pelanggan potensial menjadi harta karun yang berharga bagi bisnis. Strategi untuk menyusun cara mendapatkan pelanggan potensial pun kerap dilakukan perusahaan untuk bisa memperbanyak penjualan. Dalam menjalani bisnis, terutama bagi kamu yang baru memulainya pasti tidak serta-merta langsung mendapatkan pelanggan potensial. Dibutuhkan proses untuk bisa mendapatkannya. Namun, jika produk atau jasa yang kamu tawarkan benar-benar memiliki kualitas dan pelayanan yang baik, pelanggan potensial menjadi lebih mudah untuk didapatkan. Nah, bagaimana cara mendapatkan pelanggan potensial? Yuk simak cara mendapatkan pelanggan potensial dalam artikel ini sampai selesai. Apa Itu Pelanggan Potensial? Pelanggan potensial merupakan orang atau badan usaha yang berpotensi membeli produk atau menggunakan jasa bisnismu. Pelanggan potensial ini umumnya memiliki keinginan besar untuk mendapatkan produk/jasa bisnis Anda. Namun, adapula pelanggan potensial yang belum bisa segera membeli produk/jasa bisnismu karena faktor keuangan atau lainnya. Tipe-Tipe Pelanggan 1. Pelanggan baru Seperti namanya, pelanggan baru merupakan orang atau badan usaha yang baru membeli atau menggunakan produk/jasa bisnismu. Pelanggan baru ini menjadi pelanggan potensial bisnis yang perlu dijaga agar mereka dapat melakukan pemesanan ulang kembali di bisnis Anda. Tidak hanya itu, bisnismu perlu menjaga komunikasi yang baik dan pastikan pelanggan tidak kecewa dengan produk/jasa maupun pelayanan bisnis. Dengan begitu, dapat meningkatkan potensi pelanggan baru berubah menjadi pelanggan potensial. 2. Pelanggan yang masih ragu Tidak semua orang bisa memutuskan dengan cepat untuk membeli atau menggunakan produk/jasa. Meskipun mereka tertari dengan produk atau jasa yang bisnismu tawarkan, ada tipe pelanggan yang masih memikirkannya berulang kali dan membutuhkan kepastian yang lebih detail. Untuk menghadapi pelanggan yang masih ragu seperti ini, sales bisnismu bisa mencoba melakukan pendekatan dan mencari informasi terkait apa hal yang dibutukan oleh pelanggan tersebut. Setelah mengetahui kebutuhan si pelanggan, sales dapat menawarkan produk atau jasa terkait yang menjadi solusi kebutuhannya. Jelaskan pula informasi keuntungan dan manfaat dari produk atau jasa yang ditawarkan secara detail sehingga mengurangi keraguan pada diri pelanggan untuk memesan produk/jasa bisnismu. 3. Pelanggan pemburu diskon Tipe pelanggan ini biasanya hadir saat terdapat diskon. Si pemburu diskon ini umumnya lebih sulit dipertahankan karena mereka akan mencari tempat yang memiliki nilai jual lebih rendah. Sehingga uang yang dikeluarkan pelanggan menjadi lebih hemat. Namun, tidak selamanya perusahaan terus-menerus melakukan promosi diskon. Oleh sebab itu, untuk mempertahankan pelanggan pemburu diskon ini hanya dengan membuat mereka benar-benar terpikat dan tertarik menggunakan produk atau jasa bisnismu secara berkelanjutan. Memang bukanlah hal yang mudah, namun bukan menjadi hal yang tidak mungkin bisa dimanfaatkan. 4. Pelanggan loyalitas Tipe pelanggan ini menjadi idaman bagi para pebisnis. Pelanggan loyalitas merupakan mereka yang kerap membeli produk/jasa bisnis Anda. Selain itu, mereka juga mendukung dan memberikan tanggapan positif terhadap bisnis Anda. Pelanggan tipe inilah yang perlu bisnismu jaga agar mereka tetap puas terhadap produk/jasa dan pelayanan bisnismu. Ciri-Ciri Pelanggan Potensial 1. Banyak bertanya dan mendengarkan penjelasan dengan cermat Pelanggan potensial umumnya kerap menanyakan berbagai hal untuk meyakinkan dirinya menggunakan produk/jasa bisnismu. Mereka juga menjadi pendengar yang baik saat kamu menjelaskan produk/jasa bisnis. Hal ini dilakukan karena mereka tertarik untuk melakukan pembelian. 2. Memahami produk Pelanggan potensial biasanya memiliki pemahaman produk bisnismu. Mereka sudah mencari informasi terlebih dahulu sebelum menanyakan pertanyaan lebih detail kepada sales bisnis. Atau tidak menutup kemungkinan mereka langsung melakukan pembelian. Karena mereka sudah mengetahui secara jelas apa yang mereka butuhkan dan inginkan. 3. Mempertimbangkan pembelian dengan matang Sebelum melakukan pembelian, pelanggan potensial mempertimbangkan produk/jasa bisnismu dengan matang. Dengan melakukan pertimbangan ini menandakan mereka memiliki ketertarikan untuk menggunakan produk/jasa bisnismu. 4. Cermat melakukan tawar-menawar harga Hampir semua orang saat melakukan pembelian melakukan penawaran harga. Mereka yang melakukan penawaran harga tentulah sudah tertarik untuk menggunakan produk/jasa bisnismu. Hanya keputusan akhirnya berdasarkan harga sesuai atau tidak. Jika penawaran harga sesuai, otomatis pelanggan akan menggunakan produk/jasa Anda. Cara Tepat Mendapatkan Pelanggan Potensial 1. Mengidentifikasi produk Untuk mendapatkan pelanggan potensial, kamu perlu mengidentifikasi produk bisnismu terlebih dahulu. Misalnya, keunggulan, manfaat, penggunaan, hingga target penjualan. Dengan begitu, bisnis bisa menyasarkan target ke pelanggan yang memiliki potensi tinggi melakukan pembelian. 2. Kenali kompetitor bisnis Tidak hanya mengenali produk bisnis. Kamu juga perlu mengenali produk kompetitor lainnya. Hal ini perlu dilakukan untuk dijadikan sebagai perbandingan kelebihan dan kekurangan produkmu dibandingkan yang lainnya. Kamu juga bisa melihat bagaimana cara mereka melakukan promosi dan menargetkan pelanggan. Sehingga kamu bisa menerapkan sistem ATM amati, tiru, modifikasi dalam bisnimu. 3. Membuat promosi penjualan Promosi penjualan ini menjadi salah satu hal untuk mendapatkan pelanggan potensial. Buatlah sebuah promosi sesuai dengan target penjualan bisnismu. Misalnya, untuk target pelanggan yang masih muda bisa menggunakan bahasa dan gaya lebih kasual dan mengikuti tren anak muda saat ini. 4. Gunakan media sosial Manfaatkan media sosial untuk menargetkan pelanggan potensialmu. Saat ini, media sosial kebutuhan hampir tiap orang. Setidaknya, mulai dari remaja hingga dewasa minimal memiliki satu akun media sosial. Oleh sebab itu, penggunaan media sosial menjadi langkah strategis untuk melakukan penjualan. Nah, dalam penggunaan media sosial tentunya akan merepotkan jika staf kamu membuka seluruh akun media sosial secara bersamaan. Atau membagi tim berdasarkan media sosial yang dimiliki akan membuat pembagian tugas tidak merata. Karena bisa jadi di media sosial A, pesan pelanggan lebih banyak dibandingkan media sosial B. Terlebih, ada media sosial yang tidak bisa diakses lebih dari 2 device, misalnya WhatsApp. Untuk mengatasi hal tersebut, kamu membutuhkan sistem yang dalam mengintegrasikan seluruh media sosial dalam satu halaman dan membagi pesan pelanggan secara merata, seperti sistem Barantum CRM. 5. Mengikuti event/pameran produk Mengikuti kegiatan seperti event atau pameran produk menjadi salah satu cara promosi yang bisa Anda lakukan untuk menjaring pelanggan potensial. Bisnismu bisa mencari event yang sesuai dengan produk dan target pelanggan. Dengan begitu, meningkatkan peluang penjualan bisnis. 6. Evaluasi produk Setelah berbagai hal di atas telah kamu lakukan, saatnya mengevaluasi produk. Kamu bisa melihat bagaimana ketertarikan pelanggan terhadap produkmu. Selain itu, kamu juga bisa melihat tanggapan mereka setelah menggunakan produkmu. Tidak hanya itu, kamu perlu lakukan evaluasi juga pada strategi pemasaran yang telah kamu lakukan. Itulah cara yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan pelanggan potensial. Dalam mendapatkan pelanggan potensial memang diperlukan memahami produk atau jasa bisnismu. Lalu menargetkan pelanggan yang sesuai dengan yang kamu tawarkan. Untuk mengetahui produk atau jasa mana yang sesuai dengan pelanggan Anda, kini bisa dipermudah dengan sistem CRM, seperti Barantum CRM. Untuk mengetahui penjelasan lebih detail, kamu bisa menanyakannya langsung ke staf Barantum DI SINI. Rekomendasi Artikel Apa Itu Sales Canvassing? Kelebihan dan Kekurangannya 5 Rekomendasi Aplikasi Sales Canvassing Terbaik Sales Canvasser Cara Canvassing Yang Baik dan Benar Tugas Customer Service Yang Harus Dipahami 7 Rekomendasi Aplikasi Sales Lapangan Terbaik Untuk Bisnis Menurutensiklopedia, mesin pencari yang merupakan tempat pertama pelanggan mencari informasi bisnis, produk, atau jasa sebelum memutuskan membeli disebut? search engine marketing. Lihat juga kunci jawaban pertanyaan berikut: Keadaan yang berbeda dari suatu produk bila dibandingkan dengan produk-produk pesaingnya merupakan?
translation by you can also view the original English article Jika ada sesuatu yang membuat para freelancer bertahan bekerja hingga malam hari, maka hal itu adalah uang. Menurut Laporan Industri Freelance 2012, "menemukan klien" dan "suka duka dalam siklus kerja" adalah dua tantangan terbesar yang dihadapi oleh para freelance. Dalam sebuah survei yang lebih baru, dilakukan oleh Freelancer Union dan Elance-Odesk, mereka mengemukakan bahwa "menemukan pekerjaan dan pendapatan yang tidak stabil menjadi penghalang utama untuk lebih banyak melakukan pekerjaan freelance". Dengan adanya masalah tersebut, solusi yang mungkin nampak adalah memiliki klien yang menguntungkan, mereka membayar anda secara baik dan konsisten. Hal ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Meskipun demikian, begitu anda menemukan dan menyimpan lebih banyak klien yang menguntungkan, anda dapat menghasilkan lebih banyak uang per proyek anda, bahkan mengakhiri siklus kerja yang buruk. Berikut ini strategi yang bisa anda gunakan untuk mencapainya Perhatikan Klien Anda Secara Mendalam dan Kuat Mulailah dengan mengevaluasi klien terbaru yang pernah anda tangani. Hal ini akan membantu anda mengidentifikasi apakah ada jenis klien yang cenderung menarik. Selain itu, anda dapat mengetahui bagaimana jenis klien ini dapat mempengaruhi karir dan keuntungan anda. Anda bisa menggunakan lembar kerja yang menyertainya untuk melakukan latihan ini. 1. Buat Daftar Semua Klien Anda Selama Setahun Lalu atau Dua Tahun Lalu Jika anda bekerja dengan lebih dari dua belas klien dalam setahun, cukup cantumkan 10 klien terakhir anda. 2. Di Industri atau Bidang Apakah Mereka Bergerak? Jika anda telah mendesain ulang situs web untuk bank lokal, maka bisnis itu termasuk dalam "finansial", atau jika anda mengembangkan aplikasi in-house untuk toko, klien anda mungkin termasuk dalam bisnis "retail". Jika klien anda adalah individu dan bukan pebisnis, pikirkan tentang industri atau bidang yang anda masuki saat bekerja dengan mereka. Misalnya, jika anda seorang fotografer pernikahan, anda bisa menuliskan "pernikahan". Jika anda tidak yakin bagaimana mengelompokkan klien anda menurut industri, daftar dari Biro Statistik Tenaga Kerja mungkin bisa membantu anda. 3. Bagaimana Ukuran Perusahaannya? Apakah mereka usaha perorangan satu atau dua orang, usaha mikro kurang dari 10 karyawan, usaha kecil kurang dari 50 karyawan, usaha menengah kurang dari 250 karyawan, atau bisnis besar? 4. Layanan/Tugas Apa yang Anda Lakukan? Jika anda menyediakan beberapa layanan, cukup cantumkan tiga layanan teratas yang paling sering anda habiskan atau yang paling penting dari perspektif klien anda. 5. Berapa Banyak Anda Dibayar vs. Tingkat Pasaran untuk Sekelas Layanan Anda? Cari tahu bagaimana perbandingan antara tarif anda dengan sebagian besar tarif freelance di bidang anda. Berikut ini adalah beberapa sumber yang dapat anda gunakan Ada banyak laporan tentang pendapatan freelancer rata-rata, termasuk yang dilakukan oleh Payoneer dan Ed Gandia. Hongkiat memiliki panduan upah yang luas untuk desainer dan pengembang web, yang diurutkan berdasarkan negara. Penulis dan editor dapat melihat panduan dari Writers Market dan the Editorial Freelancers Association. Fotografer bisa menggunakan panduan harga dari SmartShoot. Anda juga bisa menggunakan alat seperti PayScale dan Indeed untuk mengetahui bagaimana penghasilan tahunan anda dibandingkan dengan karyawan lain di bidang anda. Biro Statistik Tenaga Kerja juga memiliki data tentang upah per jam dan tahunan dari berbagai profesi. 6. Seperti Apa Jadwal Pembayarannya? Jadwal apa yang anda setujui? Dibandingkan dengan jadwal ini, apakah pembayarannya selalu tertunda, lebih awal, atau tepat waktu? Apakah mereka bahkan tidak membayar anda sama sekali? 7. Catatan Tentang Finansial Pikirkan pengalaman lainnya terkait keuangan yang anda hadapi dengan klien dan tidak tercakup dalam pertanyaan di atas. Pertimbangkan baik yang positif maupun yang negatif. Pertanyaan positif Apakah mereka memberi anda pekerjaan berulang? Apakah mereka menerima tugas tambahan atau proyek yang anda sarankan? Apakah mereka memberi anda kenaikan gaji, bonus, atau tunjangan lainnya? Apakah mereka membelanjakan atau mengupgrade peralatan tambahan atas saran anda walaupun anda tidak berada di pihak penerima akhir? Pertanyaan negatif Apakah mereka pernah mengurangi tugas atau kiriman anda karena pemotongan anggaran? Apakah anda pernah mengusulkan tugas tambahan yang ditolak karena keterbatasan anggaran? Apakah mereka menolak permintaan anda untuk kenaikan gaji atau apakah anda bekerja dengan mereka selama bertahun-tahun tanpa melihat kenaikan gaji? Apakah mereka sering membutuhkan banyak pengingat untuk membayar tagihan anda? 8. Secara Keseluruhan, Seberapa Puaskah Anda Bekerja dengan Klien Ini? Beri mereka salah satu dari skor berikut 1 Sangat Tidak Puas, 2 Tidak Puas, 3 Puas, 4 Sangat Puas. Apakah anda bersedia bekerja sama dengan mereka lagi? Setelah mengisi lembar kerja, anda akan melihat riwayat klien anda secara lebih baik dan melihat relevansinya dengan keuangan anda. Lihatlah klien yang selalu terlambat dalam hal jadwal pembayaran, apa kesamaan mereka? Bagaimana dengan mereka yang membayar anda di bawah tarif pasaran rata-rata, apa kesamaan mereka? Lebih penting lagi, lihatlah tingkat kepuasan anda sendiri. Jenis klien mana yang paling anda sukai? Lalu klien mana yang hanya menguras energi dan motivasi anda? Dengan melihat semua informasi ini dalam satu halaman, anda dapat mengevaluasi secara lebih baik bagaimana klien target yang anda pilih dan demografis atau pasar mereka dapat mempengaruhi finansial dan kesehatan profesional anda. Buat Daftar Pasar Target Ideal anda Mengingat lembar kerja yang telah anda isi tentang pengalaman klien sebelumnya, anda sudah memiliki gambaran kasar tentang jenis klien yang dapat membayar anda dengan baik dan konsisten. Langkah selanjutnya adalah memantapkan gagasan itu lebih jauh dengan bersikap konkret tentang siapa yang ingin anda layani. Buatlah daftar 2 sampai 5 tentang pasar target yang akan anda minati saat ini. Saat membuat daftar ini, anda dapat menarik gagasan dari kumpulan klien yang baru saja anda evaluasi atau dari daftar pasar target yang anda minati untuk bekerja namun belum memiliki kesempatan untuk melakukannya. Berikut ini adalah beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan Industri/Bidang. Berdasarkan lembar kerja anda sebelumnya, di industri manakah anda memiliki pengalaman baik bekerja dengannya? Industri mana yang paling menguntungkan bagi anda? Akhirnya, pertimbangkan juga industri mana yang akan anda minati untuk bekerja di masa depan. Ukuran Bisnis. Sekali lagi, lihat lembar kerja anda sebelumnya, ukuran atau jenis usaha mana yang menyediakan proyek finansial berkelanjutan? Apakah mereka usaha perorangan satu atau dua orang, usaha mikro kurang dari 10 karyawan, usaha kecil kurang dari 50 karyawan, usaha menengah kurang dari 250 karyawan, atau bisnis besar? Tambahkan kriteria relevan lainnya ke pasar target anda, seperti lokasi mereka, berapa lama mereka berada dalam bisnis, ukuran dan jenis kehadiran mereka di media sosial, bahkan blog yang diperbarui secara rutin bila mereka memilikinya. Kriteria tambahan tergantung pada layanan yang anda berikan. Contoh pasar target yang mungkin anda dapatkan Start-up teknologi yang telah ada setidaknya selama tiga tahun dengan produk SaaS ditargetkan untuk usaha kecil dan menengah. Retailer online yang menciptakan produk buatan tangan, pengiriman utamanya untuk pelanggan AS. Biro hukum yang berukuran sedang, berdiri di Australia Dokter gigi yang berbasis di British Columbia, Kanada, belum memiliki situs web. Tiga Pertanyaan Utama yang Mengukur Keuntungan Sekarang setelah anda memiliki daftar pendek tentang pasar target yang akan dikejar, anda harus mengevaluasi pasar ini berdasarkan keuntungan mereka. Anda bisa menggunakan lembar kerja terlampir untuk melakukannya. Berikut ini pertanyaan penting yang harus anda jawab 1. Apakah Pasar Biasanya Membayar Karyawan atau Kontraktor Freelance? Lihatlah melalui papan pekerjaan yang populer, freelancing maupun sebaliknya, dan lihat apakah jenis usaha ini sedang merekrut. Tidak masalah apa jenis pekerjaannya, atau bahkan jika anda ingin mengajukan lamaran kepada mereka. Yang penting adalah anda menemukan bukti bahwa bisnis ini bersedia membayar ekstra. Beberapa sumber yang dapat anda gunakan untuk riset antara lain Monster, Indeed, Craigslist, dan Upwork. 2. Apakah Mereka Menghabiskan Uang untuk Menghasilkan Uang? Bisnis yang menghabiskan uang untuk mendapatkan pelanggan dan memiliki kesadaran tentang merek, mereka memahami bahwa mereka harus berinvestasi untuk bisa tumbuh. Yang lebih penting lagi, bisnis yang terus menerus melakukan hal ini selama bertahun-tahun cenderung mendapatkan beberapa pengembalian investasi mereka. Dengan kata lain bisnis mereka menguntungkan. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dicari jika anda ingin mengetahui apakah pasar target anda menghabiskan uang untuk menghasilkan uang Apakah mereka membuat dan mendistribusikan siaran pers? Anda dapat melihat situs seperti dan PR Newswire lalu mencari rilis yang diterbitkan oleh bisnis pasar target anda. Apakah mereka memiliki karyawan atau departemen tertentu yang bertanggung jawab atas penjualan, branding, atau pemasaran? Apakah penjualan, branding, dan pemasaran mereka terlihat dirancang secara profesional? Apakah mereka menggunakan bahan berkualitas tinggi? Apakah mereka membelanjakan uang untuk iklan? Lihat halaman Facebook bisnis pasar target anda dan lihat apakah mereka memiliki postingan sponsor. Lakukan pencarian Google yang sederhana pada pasar target anda dan lihatlah apakah ada iklan relevan yang muncul lihat contoh "dokter gigi di British Columbia" di bawah ini. 3. Apakah Mereka Memiliki Model Bisnis yang Kuat? Untuk setiap pasar target dalam daftar anda, cari tahu bagaimana bisnis itu biasanya menghasilkan uang. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat anda lihat Seperti apa model penetapan harga mereka? Apakah mereka hanya melakukan penjualan satu kali, atau apakah mereka memiliki penjualan berulang seperti langganan atau biaya bulanan/tahunan? Bisnis dengan penjualan berulang, seperti perusahaan SaaS, pusat kebugaran, dan perusahaan telekomunikasi cenderung menguntungkan jika mereka memiliki cukup pelanggan. Hal ini karena pendapatan dan biaya mereka umumnya dapat diprediksi dari bulan ke bulan. Jika model harga mereka didasarkan pada penjualan satu kali, apakah biaya penjualan satu kali ini mahal? Misalnya membeli rumah adalah penjualan satu kali tapi harganya sangat mahal. Oleh karena itu, seseorang di bisnis real estate berpotensi menghasilkan banyak uang hanya dari satu kali penjualan. Apakah bisnis mereka terukur? Jika bisnis itu tiba-tiba memiliki pelanggan baru yang masuk atau klien baru pada esoknya, bisakah mereka memenuhi permintaan klien tersebut secara mudah? Jika pasar target anda adalah bisnis solo yang memberikan jasa konsultasi, maka model bisnis mereka tidak terlalu terukur. Tetapi jika pasar target anda pada bidang retail atau menjual produk yang terukur seperti produk informasi atau perangkat lunak, maka bisnis mereka lebih terukur. Ada juga bisnis di kisaran menengah yang dapat diukur sampai batas tertentu, seperti penyedia layanan dengan tim karyawan misalnya perusahaan pemasaran menengah, biro hukum, dan klinik gigi dengan setidaknya 10 karyawan. Lihatlah daftar pasar target anda. Jika anda menjawab "ya" pada ketiga pertanyaan utama untuk item mana pun dalam daftar anda, maka itu menunjukkan pasar target yang menguntungkan. Anda kemudian harus mencoba secara aktif mengejar klien target itu saat anda mencari pekerjaan di kemudian hari. Anda juga harus berusaha agar bisa bekerja secara berulang dengan klien ini. Ikuti Untaian Uang Meskipun anda sudah dilengkapi dengan kerangka kerja yang digunakan untuk mengevaluasi keuntungan pasar target anda, masih ada satu latihan lagi yang perlu anda kuasai mengikuti "untaian uang". Hal ini penting karena tidak semua klien dalam pasar target yang sama, sama menguntungkannya. Mengikuti untaian uang merupakan ringkasan untuk mengevaluasi seberapa menguntungkannya setiap peluang. Anda dapat menelusuri kembali sumber penghasilan anda sebelumnya, sejauh yang anda bisa. Berikut ini caranya Salah satu ujung untaian ini adalah anda, sebagai freelancer. Uang itu akan sampai kepada anda terakhir. Sebagian besar dari kita memahami bagian untaian kita seperti ini anda bekerja, maka klien membayar anda. Poin selanjutnya adalah klien anda. Untuk beberapa alasan, mereka memiliki dana untuk membayar anda. Kebanyakan freelancer berhenti pada titik ini. Selama mereka dibayar, mereka tidak memikirkan sumber uang klien mereka. Sekarang, tugas anda adalah mencari tahu titik berikutnya di untaian itu Di mana klien anda akan mendapatkan uang untuk membayar anda? Apakah mereka sudah memiliki pelanggan yang membayar? Apakah mereka memiliki margin yang tinggi untuk penjualan produk dan layanan mereka? Apakah pendapatan mereka dari dana modal usaha? Apakah dana itu dari kantong mereka sendiri? Apakah mereka harus meminjam uang dari bank, teman, atau keluarga mereka untuk membayar biaya bisnis? Beberapa kemungkinan skenario Fotografer produk harus melampaui klien mereka dan mempertimbangkan konsumen akhir yang membeli produk tersebut. Seberapa mereka bersedia membayar untuk produk ini? Berapa jangkauan pendapatan umum dan pekerjaan mereka? Jika anda memotret produk yang biasanya dibeli oleh siswa sekolah menengah, mereka mungkin tidak memiliki penghasilan tambahan sehingga menguntungkan bagi klien anda untuk membayar anda di atas tingkat rata-rata. Desainer situs web biasanya harus mempertimbangkan pengguna akhir saat merencanakan dan merancang sebuah situs web. Jadi, memikirkan latar belakang keuangan mereka tidak perlu menjadi beban yang terlalu berat. Pertimbangkan berapa banyak pendapatan satu kali yang mungkin dimiliki pengguna akhir, dan seberapa besar kemungkinan mereka membelanjakannya untuk produk dan layanan klien anda. Jika tidak tergambar secara jelas tentang di mana klien anda mendapatkan dana untuk membayar anda, selama wawancara klien pertama, anda bisa meminta mereka untuk memandu anda atau memberi gambaran tentang proses penjualan mereka dan bagaimana bisnis mereka bekerja. Hal ini juga membantu mengevaluasi peran anda dalam “untaian uang”. Di mana kontribusi layanan anda? Jika layanan anda tidak ada, atau jika output anda dilakukan dengan buruk, apakah untaian uang antara klien anda dan sumber pendapatan mereka berantakan? Anda dapat meninjau daftar klien sebelumnya dan klien anda saat ini lalu menerapkan  latihan "Untaian Uang" untuk mereka. Lebih penting lagi, lakukan ini untuk calon klien anda yang akan datang agar anda dapat mengukur secara cepat seberapa menguntungkan bisnis mereka. Keuntungan Penting, tapi Bukanlah Segalanya Menemukan dan mengamankan klien yang lebih menguntungkan dapat membantu anda mengatasi sebagian besar tantangan finansial yang datang bagi para freelancer. Namun pada akhirnya, keuntungan bukanlah satu-satunya ukuran apakah klien anda sesuai untuk anda atau tidak. Anda juga harus mempertimbangkan kepentingan pribadi anda, budaya masing-masing klien perusahaan anda secara individual, dan seberapa besar anda peduli dengan proyek ini. Tapi, dengan tetap memikirkan keuntungan, anda dapat membuat perbedaan yang lebih jelas antara proyek yang sesuai minat anda proyek yang memuaskan dan menarik untuk anda nikmati dengan pendapatan anda keamanan finansial dari proyek anda yang lebih menguntungkan. Sumber daya Kredit Grafis Ikon laba yang didesain oleh Aha-Soft dari Proyek Noun.
Selainitu, ukuran produk yang tidak terlalu besar juga membuat biaya ongkos pengiriman menjadi murah dan tidak memberatkan kedua pihak. Pastikan produk yang dijual itu sedang banyak dicari oleh pelanggan. Cara untuk mengetahui produk apa yang sedang trending adalah dengan menggunakan google keyword planner dan lain sebagainya.

May 29, 2022 Mencari Jawaban 1 Views Pelanggan yang sedang mencari-cari informasi produk disebut? pelanggan internal pelanggan eksternal pelanggan kolektif pelanggan perorangan pelanggan komunal Jawaban yang benar adalah B. pelanggan eksternal. Dilansir dari Ensiklopedia, pelanggan yang sedang mencari-cari informasi produk disebut pelanggan eksternal. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. pelanggan internal adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. pelanggan eksternal adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban C. pelanggan kolektif adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban D. pelanggan perorangan adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban E. pelanggan komunal adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah B. pelanggan eksternal. Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah. Dijawab Oleh Admin Cari Jawaban Check Also Sikap dasar dan langkah kuda-kuda yaitu? Sikap dasar dan langkah kuda-kuda yaitu? Berdiri kuda-kuda Rileks Istirahat Berdiri kangkang Tegak Jawaban D. ... Read more

RaupUntung, 12 Bisnis Tanpa Modal Cuma dari Rumah. 1. Cari Uang Online: Digital Marketing. Pengguna internet di Indonesia mencapai 196,7 juta atau sama dengan 73,7 % dari jumlah populasi penduduk. Tingginya angka persentase tersebut juga akan berbanding lurus dengan peningkatan promosi perusahaan dari offline ke online.
Sudah menjadi keharusan bahwa setiap bisnis membutuhkan konsumen dan pelanggan untuk tetap berjalan dan menguntungkan. Mendapatkan pelanggan yang mau dan mampu membeli produk suatu bisnis adalah salah satu tujuan utama dari berdirinya bisnis tersebut. Sehingga setiap tahapan yang dilakukan dalam menjalankan bisnis akan fokus pada kebutuhan pelanggan. Termasuk dalam menjalankan berbagai strategi pemasaran. Tentu saja semua bentuk dan media pemasaran yang ada adalah cara menarik pelanggan baru. Selain menarik pelanggan baru, Anda juga tidak boleh meninggalkan pelanggan yang sudah mengenal bisnis Anda lebih dahulu. Cara mempertahankan pelanggan lama sama pentingnya dengan mendapatkan yang baru. Jika Anda berpikir bahwa hanya pelanggan setia saja yang menjadi prioritas, maka hal itu salah. Karena pada dasarnya pelanggan setia juga berasal dari pelanggan baru yang mendapatkan pelayanan terbaik dan berkualitas dari suatu bisnis. Untuk itu, simak cara mendapatkan pelanggan baru dan mempertahankannya versi Qiscus. 1. Membuka pintu sebanyak mungkin Dengan memperbanyak akses informasi produk dan layanan bisnis, Anda akan memperluas peluang lebih banyak orang untuk mengetahui bisnis Anda. Pintu informasi yang saat ini sering digunakan adalah melalui media sosial, seperti Instagram, Facebook, situs web, dan sebagainya. Hal ini juga sering disebut sebagai leads. Meningkatkan leads juga akan meningkatkan konversi. 2. Memaksimalkan berbagai jenis channel marketing Menggunakan banyak channel marketing sekaligus akan memberikan peluang masuknya konsumen dari berbagai kalangan. Namun, menggunakan saja belum cukup. Anda harus memaksimalkan fitur yang dimiliki tiap channel marketing. Terutama fitur-fitur yang dapat membantu strategi pemasaran Anda, seperti Instagram Bisnis, Facebook Messenger, dan sebagainya. 3. Menggunakan strategi pemasaran yang segar dan kreatif Tidak hanya platform yang digunakan, isi postingan juga harus menarik, segar, dan kreatif agar pelanggan tidak bosan dengan cara bisnis Anda menyampaikan pesan. Hal ini berlaku baik untuk postingan secara online maupun penyampaian dengan cara offline. Terutama jika target pasar Anda adalah usia produktif dan generasi milenial. Jika perlu, gunakan strategi influencer marketing untuk konten marketing yang lebih variatif. 4. Meningkatkan brand awareness Semua cara di atas dapat dimasukkan dalam kategori untuk meningkatkan brand awareness. Karena konsep dasar yang dimiliki adalah memberikan edukasi kepada lebih banyak orang mengenai manfaat dan keunggulan produk dan layanan bisnis Anda. Brand awareness menjadi kunci untuk meningkatkan leads yang kemudian dapat diubah menjadi konversi. Dengan kata lain, strategi ini ampuh meningkatkan jumlah pelanggan baru. Sumber Cara mempertahankan pelanggan lama 1. Memberikan pelayanan yang selalu cepat dan tepat Pelanggan yang sudah tertarik dengan produk Anda tentu akan menghubungi Anda melalui berbagai pintu yang sudah disediakan tadi. Pelayanan yang cepat dan tepat, terutama melalui percakapan akan memberikan kepuasan bagi pelanggan. Maka dari itu, peningkatan customer service harus terus dilakukan. Lakukan cara ini dengan bantuan Qiscus, platform multichannel yang dapat membantu bisnis Anda mengelola percakapan dari berbagai aplikasi ke dalam 1 dashboard customer service. 2. Meningkatkan customer experience Tidak hanya customer service, customer experience juga harus diperhatikan untuk membuat pelanggan melakukan repeat order. Artinya, kepuasan pelanggan harus dicapai tidak hanya saat mereka meminta informasi produk, namun juga sesudah melakukan pembelian. Termasuk jangan ragu untuk meminta kritik dan saran, baik melalui survei maupun dengan teknologi CRM seperti yang Qiscus miliki. Dengan begitu, tentu saja mereka akan menerima pesan bahwa pelanggan sangat berarti bagi bisnis Anda. 3. Membuat program loyalitas dan/atau berlangganan Salah satu daya pemikat pelanggan untuk bertahan adalah karena adanya program loyalitas. Program ini akan mendorong pelanggan melakukan pembelian berulang dengan jumlah tertentu untuk mendapatkan keuntungan lain yang menarik. Hal ini juga termasuk dalam usaha meningkatkan customer experience. 4. Membangun hubungan baik dengan pelanggan Menjaga kepuasan pelanggan tidak hanya berhenti sampai produk atau layanan dirasakan oleh pelanggan. Namun Anda juga harus memastikan untuk selalu menjaga hubungan baik dengan mereka. Anda dapat menawarkan produk atau layanan lain yang bisa jadi sedang dibutuhkan. Tidak harus selalu berupa produk, bahkan Anda juga dapat melibatkan mereka dalam membangun bisnis. Sehingga mereka akan memiliki penilaian bahwa bisnis Anda memperhatikan pelanggannya. 5. Membagikan nilai dan prinsip bisnis kepada mereka Cara lain yang juga bisa Anda terapkan adalah dengan berbagi nilai dan prinsip yang dipegang perusahaan. Pelanggan cenderung akan bertahan dengan bisnis yang memiliki prinsip sama atau satu frekuensi. Selain itu, hubungan saling mendukung juga akan tercipta dengan baik antara bisnis dan pelanggan Anda. Mendapatkan pelanggan baru bisa jadi memang menjadi tantangan yang berat bagi bisnis. Apalagi jika produk yang dimilikinya memulai perjalanannya sebagai produk pertama di Indonesia. Meskipun begitu, mempertahankan pelanggan lama juga memiliki tantangannya sendiri. Terlebih lagi dengan hadirnya kompetitor bagi setiap bisnis yang ada. Seperti yang sudah sedikit dijelaskan di atas, Qiscus dapat membantu bisnis Anda meningkatkan fitur percakapan dalam media sosial yang Anda gunakan. Ketika media sosial bisnis Anda dikelola dengan baik, tentu saja pelanggan akan berdatangan dan puas dengan pelayanan yang ada. Hubungi kami untuk mulai merasakan banyak manfaat Qiscus.
Atau sebaliknya anda mungkin menemukan pelanggan potensial yang mengatakan, jika anda membuat produk atau jasa seperti itu itu, saya akan membelinya. Berikut beberapa manfaat dari market validation: Mengetahui titik permasalahan yang sebenarnya dialami pelanggan. Memperjelas target pasar anda. Mengurangi waktu anda dalam mengembangkan produk.

Selain mendapatkan keuntungan, memberikan kepuasan pada pelanggan juga menjadi keinginan para pelaku usaha. Jika pelanggan merasa puas dengan produk barang atau jasa yang ditawarkan, pelaku usaha atau perusahaan juga akan mendapatkan berbagai manfaat, mulai dari hubungan yang terjalin dengan baik antara pelaku usaha dengan pelanggan, hingga loyalitas pelanggan terhadap produk yang dimiliki perusahaan dan akhirnya membentuk efek rekomendasi berkelanjutan seperti domino. Tidak hanya perorangan, pelanggan juga bisa berasal dari instansi, lembaga, atau organisasi yang membeli produk barang atau jasa yang ditawarkan secara rutin. Dapat dikatakan, pelanggan adalah sosok yang memiliki perhatian penuh terhadap produk yang dimiliki perusahaan. Dengan demikian, mendapatkan dan menjaga kepercayaan pelanggan tentu menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Tetapi, sebelum menjaga kepercayaan pelanggan, alangkah baiknya jika kamu memahami apa yang dimaksud dengan pelanggan itu sendiri. Tidak hanya satu, nyatanya terdapat beberapa jenis dan karakteristik pelanggan yang perlu kamu pahami sebagai pelaku usaha. Sebab, tidak hanya kamu, perusahaan yang menjadi kompetitormu juga berusaha untuk memahami pelanggan setianya agar tidak pindah ke lain hati. Jangan sampai tenggelam dalam ketidaktahuan, saatnya ketahui dan pahami pengertian pelanggan adalah, jenis pelanggan, hingga karakteristiknya secara lengkap melalui artikel ini. Pelanggan adalah seseorang, kelompok tertentu, instansi, lembaga, atau organisasi yang membeli, menerima, mengkonsumsi, atau menggunakan produk barang atau jasa yang ditawarkan. Tujuan utama dari perusahaan komersial adalah untuk menarik pelanggan dan mendorongnya untuk kembali membeli produk yang sama hingga akhirnya menjadi pelanggan setia. Di sisi lain, pelanggan juga sering dianggap sebagai sosok yang memiliki hubungan dengan penjual. Jika yang ditawarkan adalah jasa profesional, seperti pengacara, pelanggan yang dimaksud akan disebut sebagai klien. Ketika pelanggan membeli sesuatu, penjual akan fokus pada produk yang ditawarkan agar pelanggan tersebut kembali membeli produknya. Tetapi, dengan klien, tujuan orang yang menawarkan jasa akan fokus pada menjalin hubungan. Sementara itu, beberapa ahli juga memiliki pengertian tersendiri mengenai istilah pelanggan seperti yang dijelaskan berikut ini 1. Maine Pelanggan adalah orang yang tidak tergantung pada kita, tetapi kita yang tergantung padanya. Pelanggan adalah orang yang membawa kita kepada hal-hal yang menjadi keinginannya. Tidak ada seorang pun yang pernah menang beradu argumentasi dengan pelanggan. Pelanggan adalah orang yang teramat penting yang harus dipuaskan. 2. Nasution dan Gaspersz Pelanggan adalah semua orang yang menuntut organisasi untuk memenuhi standar kualitas tertentu. Oleh sebab itu, pelanggan mampu memberikan pengaruh pada kinerja organisasi. 3. Bean dan Maine Pelanggan adalah orang yang tidak tergantung pada perusahaan, tetapi sebaliknya. Pelanggan adalah orang yang membawa organisasi untuk mengikuti keinginannya. Pelanggan adalah orang yang teramat penting yang harus dipuaskan. 4. Tjiptono dan Diana Pelanggan adalah orang yang membeli dan menggunakan produknya. 5. Dharmmesta dan Handoko Pelanggan adalah individu-individu yang melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhan pribadinya atau konsumsi rumah tangga. 6. Pamitra Pelanggan adalah individu pembuat keputusan yang menyebabkan seseorang harus terlibat atau tidak dalam pembelian suatu produk. 7. Supranto Pelanggan adalah setiap individu yang menerima suatu jenis barang atau jasa dari beberapa orang lain atau kelompok orang. 8. Lupiyoadi Pelanggan adalah seorang individu yang secara kontinu dan berulang kali datang ke tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan memuaskan produk atau jasa tersebut. Lantas, bagaimana dengan jenis pelanggan? Tidak hanya satu, terdapat tiga jenis pelanggan yang perlu kamu ketahui, mulai dari pelanggan internal, pelanggan eksternal, hingga pelanggan perantara. Baca juga Free Gift untuk Customer sebagai Bentuk Marketing? Why Not?! Pelanggan Internal Adalah Pelanggan internal adalah pelanggan yang berasal dari lingkup dalam perusahaan yang membeli suatu produk atau layanan untuk dijual kembali ke orang lain. Pelanggan internal dapat berupa agen, lembaga, atau organisasi yang mendistribusikan produk barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Secara garis besar, pelanggan internal adalah perwakilan penjualan yang bekerja sama dengan perusahaan. Dengan demikian, pelanggan internal bukan berarti individu, lembaga, atau organisasi yang menggunakan produk barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan secara langsung untuk diri sendiri. Pelanggan internal memiliki kesepakatan kerja sama dengan suatu perusahaan untuk memperoleh keuntungan bersama. Dalam memaksimalkan pekerjaannya, pelanggan internal membutuhkan dukungan yang baik berupa sistem dan struktur kerja yang efisien agar bisa mendapatkan pelanggan sebanyak mungkin. Walau secara tidak langsung, pelanggan internal adalah bagian dari perusahaan, tetapi keberadaan pelanggan internal sering kali terlupakan. Sebab, hal-hal yang berhubungan dengan service excellence sering kali dikaitkan dengan pelanggan eksternal. Padahal, dalam penilaian kualitas, terdapat fase next process dari pelanggan internal. Karena tidak menggunakan produk barang atau jasa untuk diri sendiri dan menjualnya kembali, contoh pelanggan internal adalah distributor, agen resmi, atau produsen suatu barang dengan mengolah atau memberi nilai tambah ekonomi terhadap barang yang dibeli tadi untuk dijual kembali, seperti produsen kain yang memiliki pelanggan internal seorang pengusaha konveksi pakaian. Baca juga Bahan Baku dalam Industri Pengertian, Jenis, dan Contohnya Pelanggan Eksternal Adalah Pelanggan eksternal adalah pelanggan yang secara mengonsumsi atau menggunakan produk barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan secara langsung untuk diri sendiri. Pelanggan eksternal dapat disebut juga sebagai pelanggan akhir. Contoh pelanggan eksternal adalah seorang ibu rumah tangga yang membeli berbagai kebutuhan secara rutin setiap bulan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membuat pelanggan eksternal merasa puas dan loyal adalah dengan memahami mereka melalui produk berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian, pelanggan eksternal akan merasakan manfaat nyata dan secara terus menerus memakai produk yang sama karena merasa puas. Tanpa diminta, pelanggan eksternal juga akan merekomendasikan produk yang digunakan ke orang-orang terdekatnya. Jika sudah seperti itu, tinggal menunggu saja hingga pelanggan setiamu bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Selain pelanggan internal dan pelanggan eksternal, terdapat pula pelanggan perantara yang bertindak sebagai perantara produk. Pelanggan perantara dapat berupa individu atau kelompok tertentu. Tidak jauh berbeda dengan pelanggan internal, pelanggan perantara juga tidak mengonsumsi atau menggunakan produk untuk diri sendiri. Hanya saja, pelanggan perantara tidak berasal dari lingkup perusahaan, melainkan individu atau kelompok tertentu yang mendistribusikan produk perusahaan. Contoh pelanggan perantara adalah reseller produk skincare, pedagang sembako, dan sebagainya. Baca Juga Peran Penting Strategi Customer Relationship dalam Bisnis Berbagai Karakteristik Pelanggan Untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan, kamu harus mengetahui dan memahami karakteristik para pelanggan agar bisa menggunakan cara yang tepat saat berhadapan dengan mereka. Berbagai karakteristik pelanggan yang mungkin kamu temui adalah sebagai berikut Pelanggan baru Seorang pelanggan baru biasanya sering mengajukan banyak pertanyaan mengenai produk barang atau jasa yang ditawarkan. Jangan ragu menjawabnya dengan detail, sebab pelanggan yang tertarik dengan produkmu tentu bisa menjadi pelanggan potensial di masa mendatang. Pelanggan potensial Ya, biasanya seorang pelanggan potensial akan menunjukkan rasa ketertarikan terhadap produk melalui berbagai pertanyaan. Sekali lagi, jangan ragu untuk menjawab dan menjelaskan produk dengan detail agar pelanggan merasa puas dan menjadi pelanggan setia. Pelanggan impulsif Seorang pelanggan impulsif biasanya ditandai dengan sikap spontan dalam membeli sebuah produk. Bahkan, pelanggan impulsif tidak membutuhkan hal persuasif untuk meyakinkan mereka. Kemudahan dalam menjangkau suatu produk menjadi faktor utama bagi para pelanggan impulsif. Pelanggan hemat Seorang pelanggan hemat pasti akan menyukai berbagai produk yang sedang diskon, cashback, atau promo lainnya. Biasanya, pelanggan hemat hanya akan membeli produk saat promo sedang berlangsung, kecuali jika benar-benar membutuhkan produk tersebut. Pelanggan setia Setelah menemukan produk yang tepat, seorang pelanggan setia biasanya enggan berpindah ke produk lain. Tidak hanya itu, pelanggan setia juga akan merekomendasikan produk yang digunakan ke orang-orang terdekatnya tanpa diminta. Pelanggan yang berkembang Seorang pelanggan yang berkembang tidak jauh berbeda dengan pelanggan setia. Tetapi, tidak hanya merekomendasikan produk yang digunakan ke orang-orang terdekatnya tanpa diminta, pelanggan ini juga bisa berkembang menjadi pelanggan perantara. Ya, tidak hanya mengonsumsi atau menggunakan dan merekomendasikan, pelanggan ini akhirnya juga turut menjual produk tersebut sebagai reseller. Selain karakteristik pelanggan, hal yang tidak kalah penting untuk bisa memahami perilaku pelanggan adalah mengetahui kebutuhan dan keinginan mereka. Setiap pelanggan tentu memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda. Mereka tentu dengan senang hati menerima informasi yang dapat menjadi solusi permasalahan yang ada. Mulai dari cara menerapkan gaya hidup lebih sehat, cara mendapatkan penghasilan tambahan, dan lain sebagainya. Saat mengetahui kebutuhan dan keinginan mereka, kamu bisa mulai mencari produk yang sesuai untuk menyelesaikan masalah mereka. Selanjutnya, mengetahui penilaian pelanggan juga tidak kalah penting untuk dilakukan. Kamu bisa mengetahui persepsi pelanggan terhadap produk melalui sebuah survei. Dengan demikian, kamu bisa mendapatkan feedback yang berguna sebagai bahan evaluasi. Dengan mengetahui informasi tersebut, para pelaku usaha sepertimu bisa segera memperbaiki kekurangan dari produk yang ditawarkan. Selain produk, kamu juga bisa menggunakan informasi tersebut untuk menelaah kembali dan menyesuaikan cara berkomunikasi dengan pelanggan. Apakah sudah sesuai? Apakah pelanggan puas dengan kualitas produk saat ini? Kamu bisa membuat survei sederhana dengan menggunakan aplikasi survei yang tersedia dan membagikannya di media sosial. Kenali pelangganmu sejak dini agar mereka tidak meninggalkanmu begitu saja dan beralih ke kompetitor. Baca juga 7+ Ide Bisnis Online Rumahan Penutup Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, selain mendapatkan keuntungan mendapatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan juga menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Jika pelanggan merasa puas dengan produk barang atau jasa yang ditawarkan, pelaku usaha atau perusahaan juga akan mendapatkan keuntungan tersendiri. Tetapi, untuk mewujudkan hal tersebut, mengetahui dan memahami jenis dan karakteristik pelanggan menjadi kunci keberhasilan. Dimulai dari memahami pengertian pelanggan adalah, pelanggan internal adalah, contoh pelanggan internal, pelanggan eksternal adalah, hingga contoh pelanggan eksternal, semua informasi yang diperlukan sudah dibahas melalui artikel ini. Jika ingin mengetahui lebih lanjut hal-hal yang berhubungan dengan pelanggan atau membutuhkan informasi lainnya untuk mengembangkan bisnis yang kamu miliki, jangan ragu untuk menemukannya di sini. Jangan lupa pilih majoo untuk menemani perjalanan bisnismu, ya. Manfaatkan berbagai fitur praktis dan menarik yang dapat disesuaikan dengan segala kebutuhan. Saatnya berlangganan sekarang!

.
  • n6puh83o6i.pages.dev/208
  • n6puh83o6i.pages.dev/330
  • n6puh83o6i.pages.dev/270
  • n6puh83o6i.pages.dev/343
  • n6puh83o6i.pages.dev/316
  • n6puh83o6i.pages.dev/181
  • n6puh83o6i.pages.dev/332
  • n6puh83o6i.pages.dev/392
  • n6puh83o6i.pages.dev/365
  • pelanggan yang sedang mencari cari informasi produk disebut